Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dihantam KA, Sopir Dump Truck Kritis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Saha tergolek di ruang inap Agung Willis RSUD Blambangan.

GIRI- Korban tabrakan maut di perlintasan kereta api (KA) liar Klatak, Saha, 35, kemarin (25/5) kondisinya masih kritis. Warga Dusun Sumber Nanas, Kelurahan Kalipuro itu masih menjalani perawatan di ruang inap Agung Willis RSUD Blambangan.

Selama menjalani perawatan, sopir dump truck bernopol KT 8814 DF itu belum sadarkan diri. Keluarga korban sangat khawatir dengan kondisi Saha. Mereka pun bergantian datang untuk menjenguk sopir truk berusia 35 tahun tersebut.

Keluarga tidak dapat membendung air mata saat melihat kondisi Saha terbaring lemas di atas kasur. Akibat disambar KA Inspeksi Rabu lalu (24/5), Saha terluka parah. Kepalanya masih diperban, tangan dan kaki diikat kain. Selang infus masih menancap di tangan. Untuk bernapas, Saha pun harus dibantu oksigen.

“Kepala yang terluka dijahit karena baru menjalani operasi. Kalau luka di bagian lain seperti kaki, tangan, dan badan sudah saya bersihkan,” ujar seorang petugas medis RSUD Blambangan yang menangani Saha.

Orang tua Saha, Nurrai dan Wagina, kemarin ikut menunggui anaknya tersebut. Nurrai mengatakan, Saha sempat sadar dan berusaha berontak untuk melepaskan alat bantu pernapasan. Agar Saha tidak berontak lagi, pihak keluarga mengikat tangan dan kakinya Kondisinya memang masih sangat lemah karena banyak mengeluarkan darah.

“Kemarin (24/5) pingsan karena banyak darah yang keluar. Sekarang kondisinya membaik, tetapi belum sadarkan diri.” ujar Nurrai. Keluarga korban sangat berharap adanya tindakan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memasang rambu-rambu di perlintasan kereta api yang belum ada palang pintunya.

“Memang sangat serirg terjadi kecelalcaan di daerah sana (Klatak. Red),” ungkap salah seorang saudara Saha. Saha merupakan anak dari keluarga Nurrai, 59, warga Dusun Sumber Nanas, Kelurahan Kalipuro.

Sang bapak sehari-harinya bekerja sebagai tani, sedangkan ibunya, Wagina, 52, sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan sebagai sopir dump truck baru dijalani Saha selama sepekan Sebelumnya dia bekerja sebagai sales dan kuli bangunan.

Berkat perkawinannya dengan Irma, 24, Saha mempuyai satu anak yang masih berusia empat tahun. “Saha berusaha bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Tetapi untuk saat ini dia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur RSUD Blambangan,” tandas orang tua Saha, Nurrai.

Diberitakan sebelumnya, perlintasan kereta api tanpa palang pintu makan korban. Sebuah dump truk pengangkut tanah urukan dihantam KA inspeksi di perlintasan KA Lingkungan Klatakan, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, kemarin (24/5).

Sopir dump truk, Saha, 35, warga Kecamatan Giri, mengalami luka serius dan harus dilarikan ke RSUD Balmbangan untuk mendapatkan penanganan medis. Insiden maut itu terjadi pukul 08.12. Awalnya, dump truck bernopol KT 1814 DF yang dikemudikan Saha melaju dari arah barat.

Karena kondisi jalan menurun, rem truk sarat muatan itu diduga blong. Tak ayal, dump truck bermuatan tanah tersebut langsung nyelonong ke perlintasan rel KA. Pada saat bersamaan, 100 meter dari arah utara, melaju KA Inspeksi berisi rombongan jajaran Direksi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) yang sedang mengecek kondisi rel KA menjelang Ramadan.

Tabrakan tidak bisa dihindari, bagian depan dump truck yang sudah berada di tengah perlintasan KA, langsung disambar lokomotif KA Inspeksi. Sopir truk selamat dari maut. Dia mengalami luka serius di kepala. (radar)