Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dinas Pendidikan Motivasi Ratusan Guru Daerah Akses Tersulit

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Narasumber Paso Deka Dewanto memberi materi dan motivasi kepada ratusan guru dari daerah akses tersulit di Hotel Ketapang Indah, kemarin.

KALIPURO – Wajah ceria tampak terlihat di Hall Hotel Ketapang Indah kemarin (26/4) pagi. Ratusan orang  guru, baik PNS maupun GTT, dari wilayah pinggiran Kabupaten Banyuwangi dikumpulkan bersama  oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi  untuk diberi materi.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk mengumpulkan para guru yang bertugas di wilayah dengan akses yang cukup sulit dijangkau di Banyuwangi.

Dia menuturkan, ada sekitar 10 kecamatan di Banyuwangi yang memiliki lokasi sekolah yang  sulit dijangkau karena kondisi  geografis. Seperti di wilayah Sarongan, Kecamatan Pesanggaran; dan  Kayangan, Kecamatan Licin.

Sulitnya  akses tersebut, menurut Sulih,  berdampak pada timpangnya kualitas  pendidikan karena sulitnya informasi tersalur. Karena itu pada hari itu semua guru dikumpulkan untuk dimotivasi dan diberikan materi  kompetensi pendidikan agar sama   dengan semua sekolah yang ada di Banyuwangi.

“Kita sedang mengupayakan agar pendidikan bisa merata antara kota dan desa. ini salah satu upaya kita  dengan mengumpulkan mereka  di sini. Selain kita hadirkan instruktur untuk memberi motivasi, kita juga buatkan komunitas untuk guru-guru ini. Namanya DETAS, Daerah Dengan Tingkat Akses Tersulit,” ujar Mantan Asisten Administrasi Umum Setda Banyuwangi itu.

Dia juga menambahkan bahwa sebagian dari para guru itu adalah jebolan dari program Banyuwangi  Mengajar. Meski di pusat Program sarjana  Mengajar sempat terhenti, namun di Banyuwangi menurut Sulih program itu sama sekali tidak  mempengaruhi proses penyebaran sarjana potensiak asal Banyuwangi untuk mengajar di daerah dengan  akses sulit.

“Mereka ini ujung tombak  kita di wilayah akses sulit. Kita harap  setelah kegiatan ini mereka semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas belajar siswa,” imbuhnya. Sementara itu, Ketua Panitia  Program Penguatan Pendidik dan  Tenaga Kependidikan daerah   dengan AKses

Tersulit, Nuriyatus Sholihah menambahkan selain memberikan materi terkait mengajar di daerah dengan akses sulit,  kegiatan itu juga bertujuan merefresh para guru yang hadir. Karena selama di daerah dengan akses  sulit, mereka sering kali harus menahan diri dari segala fasilitas  yang biasa dinikmati guru lain yang  bekerja di kota.

“Dari pusat wilayah Banyuwangi  tidak dianggap wilayah terluar atau  tertinggal. Padahal, di lapangan, banyak lokasi di Banyuwangi yang sulit dijangkau karena luasnya  wilayah dan sulitnya akses. Karena  itu mereka kita kumpulkan untuk memperluas wawasan dan kualitas mereka,” ujar wanita yang akrab  disapa Nuri itu.

Selain itu selama mengikuti kegiatan tersebut para guru itu juga diberi honor tambahan sebagai peserta pelatihan oleh Dinas  pendidikan. Jadi meski tidak ada anggaran dari  pusat, Kabupaten Banyuwangi tetap  memberikan perhatian melalui kegiatan pelatihan dan pemberian  motivasi.

“Kegiatan ini sudah berjalan di tahun ketiga. Alhamdulillah sudah ada peningkatan, kita pantau dari  nilai US siswa. Nilainya tidak jauh berbeda dengan sekolah yang di  kota. Ada 482 guru baik GTT maupun  PNS yang mengajar di lokasi dengan akses sulit saat ini.

Mereka juga kita minta membuat film dokumenter untuk menceritakan kesulitan di  wilayah mereka. Nanti akan kita beri reward,” tegasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :