Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dinkes-RS Koordinasi Pelaksanaan SUFA

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

HIVBANYUWANGI – Pengendalian HIV/AIDS di Indonesia sudah mengalami perjalanan panjang yang dirancang berdasarkan perkembangan dan perubahan epidemiologi HIV/AIDS. Berbagai strategi pengendalian yang telah dilaksanakan, antara lain strategi pencegahan penularan melalui jarum suntik/Harm education, stategi pencegahan penularan melalui trasmisi seksual (PMTS), penguatan pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA), pengembangan layanan komprehensif berkesinambungan ( LKB) di puskesmas dan strategi use of ARV (SUFA) yang dikembangkan sejak pertengahan 2013.

 Pada tangal 23 Februari lalu telah dilaksanakan pertemuan koordinasi pelaksanaan SUFA di Kabupaten Banyuwangi dengan melibatkan seksi pemberantasan penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi jawa timur, dua rumah sakit, dan 17 puskesmas yang mempunyai layanan VCT, Komisi penanggulangan AIDS (KPA) LSM peduli HIV/AIDS di Banyuwangi dan lintas program di lingkungan Dinkes Banyuwangi.

Kegiatan yang diharapkan dari pertemuan koordinasi yang dilakukan antara lain untuk memutuskan mata rantai penularan HIV/AlDS, deteksi dini terhadap ODHA agar dapat segera mendapatkan pengobatan, orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan anti retro virus (ARV) dapat segera memulai ARV, angka lolos foloow up bisa ditekan, dan kualitas ODHA bisa meningkat.

 Dalam sambutan, Kepala Dinkes Banyuwangi yang diwakili Kepala Bidang P2p,MM mengatakan, jumlah kasus HIV/AIDS sampai akhir januari 2015 sejumlah 2165 kasus, kasus AlD 1018 kasus, dan 323 kasus kematian AlDS. Angka HlV di Banyuwangi masih menempati urutan ke 3 sejatim setelah kota Surabaya dan Malang. “Sedangkan untuk kasus AIDS kita menempati urutan ll Provinsi jawa timur,” Ujar Waluyo.  Data tersebut menunjukan aktifnya kegiatan penemuan kasus dan penanganan yang baik.

Sehingga kejadian HIV ke AIDS dapat ditekan. Seperti diketahui Banyuwangi memiliki/ mengembangkan 19 pelayanan VCT. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan layanan VCT di kabupaten lain. Dengan sudah bagusnya penemuan kasus dan layanan bagi penderita diharapkan dengan pelaksanaan koordinasi SUFA ini bisa dapat meningkatkan capaian layanan ARV yang pada bulan januari 2015 sebesar 303 dari 1842 kasus yang masih hidup. “Dukungan dan kepedulian semua pihak sangat kami harapkan untuk agar tidak ada lagi kasus baru, tidak ada kematian karena AIDS dan tidak ada lagi diskriminasi bagi penderita HIV/AIDS“ ungkap Waluyo. (RADAR)