Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dipukul Pakai Cobek, Lalu Digantung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Reka Ulang Pembunuhan Juragan Kerupuk

GENTENG – Kasus pembunuhan Jane Ariswati alias Yeni dan Sherly Kurniawati, ibu dan anak asal Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ternyata sudah direncanakan lebih dulu oleh para pelaku. Sebelum digantung, korban lebih dulu menerima perlakukan sadis. Mulai dipukul, disekap, hingga lehernya dijerat tampar plastik.

Kronologis pembunuhan sadis itu kemarin diperagakan tiga tersangka. Mereka adalah Dimas Yudo Pranoto, 25, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon; Bayu Trilakasana Putra, 21, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, dan Yazid. Pembunuhan sadis itu memakan waktu satu jam. Awalnya, ketiga tersangka membunuh korban di dalam rumah dengan cara memukul, menyekap, menjerat, lalu menggantung korban menggunakan tampar.

Hal itu tergambar jelas dalam rekonstruksi (reka ulang) yang dilakukan aparat Polsek Genteng mulai pukul 09.30 sampai 11.30, kemarin. Reka ulang itu berlangsung di rumah korban di Dusun Pandan, Desa Kembiritan. Sebelum beraksi, ketiga tersangka (Dimas, Bayu, dan Yazid) lebih dulu cangkrukan di tepi jalan, tepatnya di Jalan Makmur, Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon.

Di tempat itu mereka curhat karena sama-sama kesal dan sakit hati atas ulah korban. Kemudian, ketiganya menyusun rencana jahat. Sekitar pukul 17.30, Bayu meminjam sepeda motor Jupiter milik rekannya yang sore itu ikut cangkrukan, yaitu Rahman Aldi. Begitu diperbolehkan, Yazid langsung menaiki kendaraan tersebut bersama Bayu menuju arah selatan.

Keduanya berhenti di depan sebuah studio foto, tepatnya di utara jalan raya Gajah Mada, Kecamatan Genteng. Di tempat itu, Bayu turun dan duduk-duduk di depan studio foto, sedangkan Yazid kembali lagi ke tempat cangkrukan menyusul Dimas. Nah, tak lama kemudian, keduanya menyusul Bayu. Begitu bertemu, giliran Dimas yang berposisi sebagai pengemudi. Yazid dibonceng di tengah dan Bayu paling belakang.

Ketiganya meluncur menuju arah timur, tepatnya ke rumah korban untuk menjalankan rencana. Begitu sampai di depan rumah korban, Bayu mengetuk pintu gerbang, lalu masuk ke dalam menemui juragannya (Yeni). Kedatangan Bayu tak lain untuk menagih gajinya sebagai kernet yang belum dibayar selama tiga hari. Dimas membeli rokok di sebuah warung di utara jalan raya, depan rumah korban.

Yazid menunggu di depan gerbang. Tak lama kemudian, keduanya menyusul masuk ke dalam. Ketiganya bertemu Yeni di ruang tamu. Dari sinilah rencana jahat itu dilaksanakan. Bayu berpura-pura menaruh tas kresek ke dapur. Tak lama kemudian, dia balik ke ruang tamu dan langsung memukul leher Yeni dari belakang. Kontan bos kerupuk tersebut tersungkur.

Begitu tersungkur, tubuh perempuan berusia 57 tahun itu langsung diseret ke dalam sebuah kamar oleh mereka. Di dalam kamar dan dalam posisi tengkurap, leher korban dicekik Bayu. Yazid bertugas menindih punggung korban dan Dimas memegangi kaki korban. Nah, ketika melakukan eksekusi, mendadak ketiganya dikejutkan teriakan Sherly dari ruang tamu.

Melihat gadis tersebut berteriak, Yazid langsung keluar mengejar. Sampai di dapur, Yazid memukul kepala Sherly hingga tersungkur. Begitu tubuh perempuan tersebut tak berdaya, oleh Yazid dan Dimas langsung diseret ke gudang kerupuk. Selanjutnya, Dimas balik lagi ke kamar membantu Bayu menghabisi nyawa Yeni. Yazid, oleh Dimas disuruh pulang dulu. Dia khawatir pemilik motor curiga karena tak kunjung kembali.

Lantaran belum mati, Bayu berdiri dan mengambil cobek batu di dapur, kemudian memukulkan cobek itu ke kepala Yeni. Saking kerasnya pukulan, benda itu pecah menjadi empat bagian. Begitu Yeni sudah lemas tak berdaya, tubuhnya diseret ke gudang kerupuk. Di tempat itu, tubuh Yeni dan Sherly langsung digantung. Saat digantung, kedua korban masih belum meninggal.

Setelah menggantung tubuh korban, Dimas dan Bayu balik lagi ke kamar mengambil BPKB mobil pikap bernopol P 8006 VO, tiga buah HP, dan uang Rp 21 juta. Namun, keduanya bilang ke Yazid hanya mengambil Rp 10 juta. Usai mengambil barang-barang tersebut, keduanya meninggalkan TKP dan membawa mobil pikap milik korban.

Mobil itu langsung ditunggangi menuju arah Genteng, tepatnya ke pos kamling Jalan Makmur, tempat awal mereka cangkrukan. Begitu sampai di Jalan Makmur, Bayu dan Dimas bertemu Yazid dan rekan-rekannya yang lain. Selanjutnya, mereka makan- makan sampai puas. Setelah itu, ketiga tersangka bersama dua rekannya meluncur ke lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Keesokan paginya (22/05), ketiga tersangka yang sempat menginap di sebuah hotel di Genteng itu lang- sung kabur ke Probolinggo lalu ke Malang. (radar)

Kata kunci yang digunakan :