Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Diterjang Banjir, Jembatan Miring

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kondisi jembatan beji yang menjadi penghubung Desa Watukebo miring setelah diterjeng banjir, kemarin (14/6).

BLIMBINGSARI – Jembatan penghubung Dusun Kedunen, Desa Bomo dengan Dusun Glondong, Desa Watukebo yang dibangun tahun 2010 lalu, jebol akibat diterjang aliran sungai Beji, Kamis lalu (8/6).

Akibat derasnya terjangan air banjir kondisi jembatan yang dibangun mengunakan anggaran PNPM itu miring dan praktis tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Meski kondisi jembatan sudah miring, masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki.

Karena jembatan itu tidak bisa dilalui, warga yang akan mengangkut hasil panen dari dua desa harus memutar dengan jarak lima kilometer.m Padahal sebelumnya, jembatan penghubung dua desa itu di gunakan untuk jalur perekonomian dan pertanian warga di dua desa tersebut.

Kondisi jembatan cukup memprihatinkan. Bagian sayap jembatan ambrol diterjang banjir, akibatnya pondasi jembatan disebelah utara anjlok dan jembatan miring hingga nyaris putus. Karena dinilai membahayakan bagi pengendara roda empat, pamerintah desa Bomo memasang tanda peringatan, agar kendaraan roda empat tidak melalui jembatan tersebut.

“Kalau kendaraan roda empat tidak bisa lewat, karena parah,” cetus Kepala Dusun Kedunen, Samsul Hadi, 48. Warga berharap kondisi kerusakan jembatan tersebut bisa segera diperbaiki. Sehingga, akses warga di dua desa bisa kembali lancar.

Karena jembatan tersebut, adalah satu-satunya penghubung dua desa yang terdekat, dari Dusun Kedunen Desa Bomo, menuju Dusun Glondong Desa Borno. “Kami tidak tahu harus bagaimana, yang jelas sudah kami laporkan ke Camat Blimbingsari,” tandasnya. (radar)