Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ditopang Bahan Baku Melimpah

PENGGERGAJIAN: Proses awal pembuatan biola.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PENGGERGAJIAN: Proses awal pembuatan biola.

KREATIVITAS Edi dalam mengkreasi biola ternyata juga ditunjang kekayaan alam Bumi Blambangan. Ba gaimana tidak, nyaris seluruh bahan baku yang dia butuhkan untuk membuat alat musik yang juga dikenal dengan istilah violin, itu dapat dengan mudah diperoleh di Banyuwangi.

Ya, hampir seluruh bagian biola terbuat dari kayu. Terutama kayu dengan karakter batang yang keras. Misalnya kayu jati, sonokeling, laban, mahoni, dan lain sebagainya. Kebetulan, di Desa Kemiren dan sekitarnya, banyak tumbuh berbagai jenis kayu tersebut. “Bahan baku kayu mudah sekali didapat.

Para pemilik kebun di Desa Kemi ren dan sekitarnya banyak yang menanam kayu mahoni, laban, sonokeling. Sedangkan kayu jati saya beli dari Perhutani,” terang Edi Edi menjelaskan, kualitas sebuah biola terutama ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan. Karena itu, ti dak ingin mengecewakan konsumen, dia hanya memilih batang kayu yang berkualitas.

Dikatakan, masing-masing bagian biola memerlukan karakteristik kayu yang berbeda. Bagian bodi biasanya dia buat dari bahan kayu jati atau mahoni. Sedangkan kayu sono keling, laban, dan beberapa jenis kayu yang lain, dia gunakan untuk membuat pakisan (kepala biola), setang, stik, dan beberapa bagian lain. Satu-satunya bahan baku yang saat ini sulit didapat adalah ekor kuda.

Menurut Edi, untuk mendapatkan suara yang jernih, senar stik biola se harusnya dibuat dari ekor kuda. Namun, lantaran kini ekor kuda semakin sulit di dapat, dia menggunakan senar fishing (senar pancing) untuk menggantikan peran ekor kuda tersebut. “Selain ekor ku da, bahan baku lain mudah di dapat, kok. Misalnya lem untuk perekat kayu, pelitur, dan spritus untuk proses pewarnaan,” paparnya. (radar)