KALIPURO – Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah V Jawa Timur bersama para relawan Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) melepas dua ekor penyu di Pantai Cacalan, Kecamatan Kalipuro, sore kemarin (3/8).
Penyu sisik dan penyu hijau itu sempat dirawat dan “opname” selama tiga bulan di bawah pengawasan BSTF dan BBKSDA. Sebelumnya, satwa dilindungi itu ditemukan tersangkut jaring nelayan di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, pada 25 April 2016 lalu.
Saat ditemukan nelayan, kondisi kedua penyu tersebut sangat mengenaskan. Badannya sudah lemas dan nyaris tidak mampu menggerakkan anggota badan. Setelah menjalani perawatan intensif selama tiga bulan, kondisi dua ekor penyu itu semakin membaik. Tubuhnya kembali berisi dan gerakannya lumayan lincah.
‘’Kemungkinan ada masalah dengan usus penyu sisik yang berumur sekitar dua tahun itu. Bulan lalu saya lihat kotorannya ada semacam tali plastik. Mungkin itu yang menyebabkan sakitnya parah,” jelas Pendiri BSTF, Wiyanto Haditanojo kemarin.
Sementara itu, pelepasan dua ekor penyu itu dilakukan pihak perwakilan BBKSDA Jawa Timur di Banyuwangi, para relawan BSTF, dan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sore kemarin. Lokasi pelepasan yang dipilih adalah Pantai Cacalan, Kelurahan Klatak, Kalipuro.
Begitu dilepas, penyu sisik itu tampak gesit menuju air. Penyu hijau yang berukuran lebih besar lebih lama berdiam diri. ”Perlu adaptasi terlebih dahulu kelihatannya,” ujar Wiyanto. Sementara itu, Kepala kantor BBKSDA Wilayah V Jatim di Banyuwangi, Sumpena, mengatakan temuan dua penyu oleh dua nelayan asal Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, itu patut ditiru warga lain. Oleh karena itu, masyarakat diimbau lebih sadar lagi terhadap ekosistem.
‘’Jika menemukan penyu yang mendarat di tepi pantai, telurnya jangan di ambil. Segera melapor kami (BBKSDA) atau BSTF,” tegasnya. (radar)