Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Hari Rekaman 50 Lagu

REKAMAN: Pemilik Sandi Record, M. Sandi, mendatangkan lima pedangdut papan atas.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
REKAMAN: Pemilik Sandi Record, M. Sandi, mendatangkan lima pedangdut papan atas.

BANYUWANGI – Industri rekaman di Banyuwangi semakin menggeliat. Lima artis dangdut ibu kota kini sedang menjalani rekaman album di Bumi Blambangan. Lima artis kondang itu adalah Ike Nurjanah, Ery Susan, Evie Tamala, Ine Cintya, dan Iyet Bustami.

Kali ini artis-artis dangdut tersebut akan rekaman lagu bergenre dangdut koplo. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, lima artis ibu kota itu akan menelurkan album The Best masing-masing.  Setiap album berisi sepuluh lagu yang semua direkam di studio musik Sandi Record di Jalan Ikan Sadar, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi.

Bahkan, proses take vocal untuk pembuatan album dangdut koplo itu sudah berlangsung sejak kemarin (10/7). Rencananya, rekaman suara itu akan berlangsung sampai hari ini (11/7). Setelah itu, kelima artis itu akan menjalani shooting video klip besok malam (12/7). Sama seperti proses rekaman suara, lokasi yang dipilih untuk video klip adalah kompleks Sandi Record di Kelurahan Karangrejo.

“Konsep video klip tersebut adalah live show,” ujar M. Sandi, pemilik Sandi Record. Sandi mengakui, awalnya dirinya sempat kesulitan membujuk para artis dangdut “murni” tersebut bernyanyi musik bergenre dangdut koplo. “Setelah kami jelaskan, akhirnya artis-artis tersebut bersedia menyanyikan lagu-lagu hits mereka dengan style dangdut koplo,” ujar pria yang sekaligus bertindak sebagai produser tersebut.

Dia menjelaskan, mendatangkan artis ibu kota tersebut di dasarkan atas pertimbangan bahwa saat ini lagu-lagu daerah sedang lesu. Tak heran, dia berani mengeluarkan budget jauh lebih besar dibanding saat mengontrak artis-artis lokal. “Karena lagu daerah sedang sepi, untuk mendongkrak pemasaran, kita datangkan artis ibu kota. Apalagi, artis dangdut tersebut menyanyi dangdut koplo.

Inikan sesuatu yang baru bagi masyarakat,” papar Sandi. Pria yang juga ketua Asosiasi Penyalur dan Pengusaha Rekaman Indonesia (APPRI) itu menargetkan tiap album artis ibu kota tersebut terjual 50 ribu keeping VCD (video compact disk). Namun sayang, Sandi enggan memaparkan berapa dana yang dikeluarkan untuk mengontrak lima artis dangdut papan atas tersebut.

Dia hanya bersedia memberi bocoran bahwa artis-artis itu dibayar tanpa royalti. “Artis tidak dibayar berdasar jumlah keping VCD yang terjual. Mereka kami bayar per lagu yang dinyanyikan,” paparnya. Sementara itu, saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, Evie Tamala menolak di wawancarai kemarin. Dia mengaku harus menjaga konsentrasi agar proses take vocal berjalan lancar. “Wah, jangan sekarang wawancaranya. Kita lagi jaga mood. Soalnya dalam dua hari kita harus menyelesaikan rekaman 50 lagu,” tuturnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :