MUNCAR – Dua nelayan asal Muncar, dikabarkan hilang saat mencari ikan di sekitar perairan Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo kemarin (7/2). Nelayan itu mencari ikan dengan naik perahu fiber.
Kedua nelayan yang hilang itu adalah Sulthon, 55, warga Dusun Palurejo, RT 2, RW 12, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dan Sukarman, 69, asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono. “Bapak di kabarkan hilang sejak Senin malam (6/2),” cetus Abdul Gofur, 38, menantu Sulton saat mendatangi Pos Terpadu Pokmas Rani, di Pantai Satelit, Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar kemarin.
Menurut Gofur, mertuanya bersama Sukarman berangkat melaut Senin sore (6/2) dari Pantai Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Saat berangkat, keduanya naik perahu fiber yang bertuliskan Putra 01 di lambungnya.
“Saya tahu bapak hilang sekitar pukul 23.00 ditelepon Pak Husen orang Pandean,” katanya. Dari keterangan Husen itu, terang dia, mertuanya terombang-ambing di tengah laut saat mencari ikan bersama Sukarman. “Bapak sempat telepon ke Pak Husen, lalu Pak Husen memberi kabar pada saya,” terangnya.
Usai mendapat kabar itu, Gofur mengaku mencoba menghubungi nomor hand phone (HP) mertuanya. Dalam komunikasi, mertuanya menyampaikan kalau mesin perahu mati dan bagian kemudi patah dihantam ombak. Setelah itu, komunikasi putus.
“Saya dapat kabar bapak berada di Teluk Menjangan, Pulau Pulati di Bali Barat,” jelasnya. Menurut Gofur, pada Senin dini hari itu para nelayan di daerah Pandean sudah melakukan pencarian. Tapi mertuanya tetap tidak ditemukan. Hingga kemarin sore (7/2), pencarian masih tetap belum membuahkan hasil.
Untuk mencari kedua nelayan itu, pihak keluarga berencana akan berangkat melakukan pencarian dengan menggunakan kapal nelayan. Karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat, maka pencarian itu diurungkan. “Bapak masih bertahan di atas perahunya, terombang-ambing di tengah lautan. Semoga ada kabar baik dan lekas ditemukan,” harapnya.
Untuk melakukan pencarian kedua nelayan itu, Basarnas Jember juga telah turun. Karena terkendala cuaca buruk, pencarian juga dihentikan sementara. “Angin kencang, arus laut kuat dan gelombang tinggi. Jadi kapal SAR tidak bisa melakukan pencarian,” kata ketua Pokmaswas Rani, Tukimin setelah berkoordinasi dengan tim Basarnas di Pandean. (radar)