Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dua Santri yang Tenggelam Ditemukan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

duaLukman Mengapung di Jembatan Baru,Yahya di Kemloso

TEGALSARI – Setelah melalui proses pencarian yang melelahkan, keberadaan dua santri Pondok Pesantren Darussalam yang hilang terseret arus sungai Rabu (18/12) akhirnya ditemukan kemarin. Korban yang pertama ditemukan adalah Lukmanul Hakim. Santri berusia 18 tahun asal Kendal, Jawa Tengah, itu ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di sekitar jembatan baru Kaligesing.

Menurut keterangan Basir, salah satu embel (santri yang mengurusi prasarana pesantren), Lukman ditemukan sekitar pukul 06.00. Saat itu, dia bersama rekannya stand by di sekitar jembatan menerima laporan ada mayat mengapung di sungai. Mendengar informasi itu, empat dari tujuh embel yang bersiaga di sekitarlokasi langsung menuju lokasi dibantu dua warga. Salah satu dari warga yang ikut mengevakuasi adalah Serda Miselli, anggota Koramil Tegalsari.

Dia ikut dalam pencarian sejak hari pertama. Miselli mengatakan, kondisi Lukman mengapung seperti batang pohon pisang.” Dia terapung mirip pohon pisang, Mas,” kata Miselli. Beberapa saat kemudian, warga melihat korban menyembul dari dalam sungai. “ Kami terjun ke sungai setelah beberapa saat dia muncul. Selanjutnya, korbankami bawa ke tepi,” timpal Basir. Pagi itu juga jenazah Lukman segera dibawa ke pesantren.

Setelah disalatkan, jenazah Lukman dimakamkan di pemakaman Kaligesing, Desa Karangmulyo, di sebelah selatan Pesantren Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Pihak keluarga dari kampung halaman Lukman di Desa Tlahab, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, juga sudah berada di pesantren. Asror, ayah Lukman, mengaku telah mengikhlaskan kepergian putra terakhirnya itu,

“Kami sekeluarga ikhlas. Semoga dia diterima di sisi-Nya,” ucap Asror terbata-bata. Selang beberapa saat setelah jenazah Lukman dimakamkan, tersiar kabar jasad Yahya Ubay Dilhaq, santri lain yang juga tenggelam, ditemukan. Santri berusia 12 tahun asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, itu ditemukan di sekitar Kemloso, Desa Sukorejo, Ke camatan Bangorejo. Yahya juga ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Warga dan tim gabungan segera membawa jenazah Yahya ke pesantren menggunakan mobil.

Di pesantren, warga dan santri telah berkumpul menunggu kedatangan jenazah Yahya. Selanjutnya, jenazah tersebut segera dimandikan dan disalatkan di pesantren. Usai salat Jumat, jenazah Yahya diambil pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka di Dusun Krajan 2 RT 02/ RW 02, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Diberitakan sebelumnya, derasnya aliran Sungai Kalibaru di wilayah Kecamatan Tegalsari,Banyuwangi, kembali memakan korban Rabu sore  lalu (18/12). Kali ini musibah di alami dua santri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. 

Peristiwa santri terseret arus sungai itu berlangsung sangat cepat. Kejadian bermula saat beberapa santri mandi di sungai yang terletak di barat kompleks Pesantren Darussalam itu. Sore itu, usai kegiatan pesantren,be berapa santri bermain di sungai. Di antara rombongan santri tersebut adalah Yahya Ubay Dilhaq, 12, asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, dan Lukman, 18, asal Kendal, Jawa Tengah. Yahya yang bersama teman-temannya terjun ke sungai itu ternyata tidak memahami medan. Selain itu, Yahya diduga tidak bisa berenang. (radar)