Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Sekolah Gelar UN Online

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

komAntisipasi Gangguan, Siapkan Genset

ROGOJAMPI – Pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UN CBT) yang baru pertama diadakan tahun ini tampaknya tak ingin dilaksanakan setengah-setengah. Dua sekolah yang menyelenggarakan UN CBT di Banyuwangi, yaitu SMKN 1 Banyuwangi dan SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, menyiapkan generator set (genset) sebagai cadangan energi jika sewaktu-waktu terjadi kendala.

Di SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, genset sudah siaga di tengah lapangan sekolah. Kepala sekolah SMK tersebut, Inonu Thaimya mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Telkom dan PLN agar menjamin suplai listrik dan koneksi selama ujian berlangsung.

Meski begitu, untuk mengantisipasi kelancaran kegiatan, dirinya tetap menyiapkan genset. UN CBT sudah diujicobakan secara nasional pada Senin (6/4) dan Selasa (7/4) lalu. Hasilnya, lanjut Inonu, cukup memuaskan.

Tidak ada kendala pada uji coba yang dirangkai dalam try out UN CBT nasional tersebut. Siswa pun menurutnya lebih santai karena tidak harus menulis seperti ujian biasa. Mereka tinggal membaca soal yang ditampilkan di layar, lalu memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar.

Jika ada soal yang terlewatkan, komputer akan mengingatkan siswa agar mengisinya. “Kata siswa lebih enjoy ujian dengan kotnputer. Sistem pengerjaannya mirip tes CPNS,” ujar Inonu. Terkait persiapan sampai UN digelar Senin mendatang (13/4), pihaknya melakukan evaluasi teknis komputer peserta dan komputer operator.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 10 komputer cadangan untuk mengantisipasi kendala teknis. “Dari 323 siswa, kita gunakan 108 komputer. Kita siapkan 10 juga untuk cadangan. Selain itu, ada genset dengan kapasitas 60 Kva, sedangkan kebutuhan kita 35 kva,” jelasnya.

Sementara itu, persiapan UN di SMKN 1 Banyuwangi tidak jauh berbeda. Pihak sekolah juga menyiapkan genset untuk mengantisipasi ketidakstabilan listrik. “Kita juga menyiapkan beberapa unit UPS di 8 kelas yang digunakan untuk menjaga jika sewaktu-waktu listrik mati, jadi jeda listrik mati dan penggunaan genset bisa diantisipasi,” ujar Sri Hidayati, kepala SMKN 1 Banyuwangi.

Selain itu, tiap sekolah penyelenggara UN CBT sudah menyiapkan proctor sebagai pengawas program dan teknisi untuk membantu jika ada kesalahan teknis pada perangkat komputer. Sehingga, dirinya menjamin secara keseluruhan sekolahnya sudah siap melaksanakan UN CBT.

Terkait sekolah penyelenggara UN CBT di Banyuwangi tahun ini, Kasi Pendidikan SMP Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sutikno mengatakn, awalnya ada tiga sekolah yang direkomendasikan. Selain dua sekolah itu, ada nama SMK Darussalam Blokagung yang juga dipilih untuk menyelenggarakan UN CBT. “Kemungkinan ada persyaratan yang belum siap, jadinya hanya dua sekolah itu yang melaksanakan tahun ini,” kata Sutikno. (radar)