Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Siswa Ujian Susulan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ujian mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) menjadi pemungkas ujian akhir nasional (unas) bagi para siswa SMP dan MTs kemarin (26/4). Secara umum, unas yang digelar di Kabupaten Banyuwangi berjalan lancar.

“Teror kepada para siswa berupa SMS (short message service) yang berisi kunci jawaban palsu tidak berpengaruh,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) pada Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno.

Dalam daftar nominasi tetap (DNT), peserta unas SMP dan MTs di Banyuwangi 21.831 siswa. Dari jumlah sebanyak itu, yang tidak bisa mengikuti sejak awal adalah 80 siswa. Satu siswa absen karena sakit, dua siswa meninggal dunia, dan 77 siswa menyatakan mengundurkan diri.

Menurut Suratno, siswa yang mengundurkan diri dan meninggal dunia tidak bisa ikut unas. Sementara itu, satu siswa yang sakit harus mengikuti unas susulan yang akan dilaksanakan di kantor Dispendik Banyuwangi Senin mendatang (30/4).

“Yang tidak ikut unas karena sakit itu siswa SMPN 1 Giri,” sebutnya. Suratno menambahkan, pada hari kedua unas, ada satu siswa lagi yang tidak bisa mengikuti unas. Dia adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Genteng. “Siswa yang tidak bisa ikut unas dari SMP Muhammadiyah Genteng itu juga harus ikut unas susulan,” katanya.

Ditanya bila Senin depan mereka belum sembuh dan tidak bisa ikut unas, Suratno akan tetap mengusahakan agar mereka bisa ikut ujian. Bila nanti benar-benar tidak bisa ikut ujian susulan, kedua siswa itu bisa ikut ujian bersama siswa paket B. “Ujian paket B ini alternatif terakhir,” ujarnya.

Suratno menyebut, ijazah paket B tidak berbeda dengan ijazah yang dikeluarkan sekolah SMP atau MTs. Sebab, ijazahnya itu sama-sama di bawah naungan Dispendik Banyuwangi. “Ijazah paket B bisa digunakan untuk mendaftar ke sekolah yang lebih tinggi,” paparnya. (radar)