Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dua Siswi SMP Kesurupan Lagi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

duaGAMBIRAN – Kesurupan masal yang menimpa para siswa SMPN I Gambiran dua hari lalu masih terjadi hingga kemarin (22/10). Kali ini ada dua siswa yang kesurupan, yakni Tasya dan Anisa. Dua siswi kelas VIII di SMPN I Gambiran tersebut mendadak kejang pada saat jam pelajaran pertama hendak di mulai. Seperti biasa, sebelum pelajaran dimulai, guru mengajak para murid berdoa. Baru saja berdoa dan pelajaran dimulai, mendadak dua siswi tersebut kesurupan. Kontan hal itu membuat teman-temannya di ruang kelas menjadi heboh.

Sebagian siswa ketakutan dan sebagian lagi be rusaha menolong agar dua siswi tersebut segera sadar. “Tak lama setelah diberi minum air putih, dua siswi itu sadar,” kata Kepala SMPN I Gambiran, Efisius Sugiyanto Efisius menuturkan, dua siswi yang kesurupan kemarin itu, sebelumnya juga mengalami kesurupan. “Tadi masuk kok kesurupan lagi. Tapi setelah sadar, keduanya kita per bolehkan pulang,” ujarnya. Kasek Efisius juga menyebutkan bahwa para siswa yang sebelumnya mengalami kesurupan sudah masuk lagi sebagaimana biasa. Kecuali dua siswi yang kesurupan kali ini diperbolehkan pulang.

Efisius menambahkan, dia dan para guru SMPN I Gambiran terus berusaha agar kesurupan  siswa di sekolahnya tak terulang lagi. Salah satu cara yang dilakukan adalah minta bantuan paranormal yang dianggap memiliki kemampuan dan bisa mengatasi gangguan tersebut. “Intinya kita semua berusaha agar kejadian ini segera teratasi,” tuturnya. Seperti diberitakan sebelumnya, tanpa sebab yang jelas, sejumlah siswa SMPN 1 Gambiran tiba-tiba kesurupan saat mengikuti upacara bendera.

Kali pertama yang mengalami kesurupan adalah seorang siswi bernama Halimah. Saat pembina upacara menyampaikan pengarahan, mendadak dia hendak mencekik leher teman di samping nya. Kejadian itu membuat rekan-rekannya histeris. Mereka pun berusaha mencegah aksi tersebut. Bukannya berhenti, kesurupan tersebut justru menular kepada beberapa siswa lain. Semakin lama, jum lah siswa yang kesurupan bertambah banyak. Upacara bendera itu pun segera diakhiri. (radar)