Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Entas Buta Aksara, Perlu Peran Guru

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Angka buta aksara di Kabupten Banyuwangi memang lebih kecil jika dibanding kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur. Namun, hal ini bukan berarti dalam memberantas buta aksara bukan menjadi prioritas penting. Jumat (28/2) lalu bertempat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Model 300 guru Sekolah Dasar (SD) berkumpul untuk mengikuti kegiatan orientasi teknis yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Banyuwangi.

Kegiatan yang diberi tajuk gerakan masyarakat pemberantasan tributa dan pengangkatan anak putus sekolah atau yang disebut Gempita Perpus ini ke depannya para guru SD berkewajiban sebagai ujung tombak untuk membimbing  sekaligus mengentaskan buta aksara yang ada di kelurahan dan desa-desa di sekitar tempat tinggal dan sekitar tempat mereka mengajar.  Dari data yang sudah dikantongi oleh pihak kelurahan, guru-guru tersebut menggunakan metode pendekatan kepada kelompok masyarakat seperti pengajian, PKK dan lainnya.

Di sana guru-guru itu akan membina dan mengajari warga yang buta aksara baca tulis hingga tuntas. Menurut kepala UPTD Kecamatan Banyuwangi, Nurhamim, setelah guru SD, besoknya adalah guru SMP, SMA dan SMK. Dengan demikian target mengentaskan warga Banyuwangi dari buta aksara bukan lagi pekerjaan rumah yang berat. “Karena data buta aksara sudah ada, potensi dan jumlah guru di Banyuwangi sangat besar.

Kalau dkerjakan bersama, kewajiban mengentaskan buta aksara menjadi lebih ringan dan cepat,” ujar Nurhamim, Kepala UPTD Pendidikan Banyuwangi.  Karena, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai pada orientasi saja. “Semuanya berkesinambungan, nantinya akan ada evaluasi kepada setiap guru yang mengikuti program orientasi tutor Gempita Perpus ini,” pungkas Nurhamim. (radar)