Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Faisol Ditemukan di Dekat Gilimanuk

SAR: Warga dan relawan mencari warga yang tenggelam di sungai Kalilo, Banyuwangi, siang kemarin. Sorenya, jenazah Faisol ditemukan di Selat Bali.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SAR: Warga dan relawan mencari warga yang tenggelam di sungai Kalilo, Banyuwangi, siang kemarin. Sorenya, jenazah Faisol ditemukan di Selat Bali.
SAR: Warga dan relawan mencari warga yang tenggelam di sungai Kalilo, Banyuwangi, siang kemarin. Sorenya, jenazah Faisol ditemukan di Selat Bali.

BANYUWANGI – Setelah tiga hari hilang terseret arus Sungai Ka lilo, Faisol, 52, warga Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, di temukan sudah tidak bernyawa di Selat Bali sore kemarin (4/1). Jenazah korban yang sudah kaku itu ditemukan sekitar pukul 15.00 oleh penumpang kapal motor penumpang (KMP) Gilimanuk 1. Kapal feri tersebut tengah berlayar dari Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Saat ditemukan, kondisi tubuh Faisol sudah membengkak.

“Je nazah korban diangkut KMP Gilimanuk 1 tersebut,” jelas Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, AKP Subandi Menurut Subandi, saat di temukan, kondisi jasad korban su dah bengkak. Selanjutnya, kor ban yang dievakuasi ke KMP Gilimanuk 1 itu diturunkan di dermaga ponton Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry (PT IF) Ketapang. “Ciri-ciri fisiknya, korban adalah Faisol, warga Lingkungan Kampung Ujung yang hilang itu,” katanya. Subandi mengaku, untuk memastikan identitas korban, pihaknya sempat menghubungi petugas Polsek Blambangan. “Setelah mayat yang ditemukan itu positif Faisol, langsung kita kirim ke polseknya (Polsek Blambangan),” terangnya.

Sementara itu, tangisan kerabat dan keluarga sempat mewarnai kedatangan jenazah di rumah duka di belakang pasar Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan. “Mayat yang ditemukan di tengah laut itu memang Faisol,” sebut Kapolsek Blambangan AKP I Ketut Redana. Wajah mayat yang ditemukan penumpang kapal KMP Gilimanuk 1, sebut Redana, sudah mulai rusak hingga agak susah di kenali. Tetapi, dari tanda-tandanya, seperti tato dan pakaian, dipastikan jenazah itu adalah Faisol.

“Kondisi jenazah korban masih utuh, hanya agak berbeda karena terlalu lama berada di air,” katanya. Sementara itu, sebelum jasad korban ditemukan di Selat Bali, sejumlah warga masih melakukan pencarian. Relawan dari PMI Banyuwangi menyisir  aliran Sungai Kalilo mulai darilokasi hilangnya korban di bawah jembatan Continental hingga sekitar muara Pantai Boom. “Kita sisir bagian tepi, tapi tidak ada,” cetus Andri Kusuma, salah satu relawan PMI. Para relawan melanjutkan pencarian dengan turun ke sungai siang kemarin.

Dalam pencarian tersebut, dua orang menggunakan tube mengobok-obok tempat hilangnya korban. Di pinggir sungai yang dalam itu Faisol sempat teriak minta tolong sambil mengacungkan tangan,” terang Suparto, ketua RT setempat.  Sejak Faisol hilang Rabu sore lalu (3/1), jelas Suparto, warga terus melakukan pencarian. Sayang, upaya pencarian belum membuahkan hasil. Nasib warganya yang hilang karena terseret arus sungai Kalilo saat banjir itu juga tidak diketahui secara pasti hingga siang kemarin. Akhirnya, ada kabar jenazah korban ditemukan di Selat Bali sore kemarin. (radar)