Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Galakkan Gropyokan Agar Tikus Tidak Merajarela

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Hama tikus menyerang lahan pertanian di berbagai daerah di Banyuwangi. Akibatnya, banyak petani yang mengalami kerugian cukup besar. Tak terkecuali lahan pertanian yang ada di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon. Untuk memberantas hama tikus semakin merajalela, puluhan petani yang dipimpin Kepala Desa (Kades) Sumberbulu, Sarengat, menggelar gropyokan tikus di areal tanaman padi milik warga kemarin (11/2). Selain memberantas tikus, gerakan masal tersebut juga dinilai untuk pengendalian agar hama tikus tidak kian merajarela.

Mengingat, hama tikus tersebut sudah di luar batas kewajaran. Keterangan yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, lahan pertanian yang ada di desa itu mencapai angka 190 Hektare. Pada musim tanam kali ini, sebanyak 30 persen dari total lahan tersebut gagal panen gara-gara serangan tikus. Dari empat dusun yang ada, lahan pertanian di Dusun Jajangan yang tercatat paling parah. Bayangkan, serangan tikus merusak bukan hanya tanaman padi. Tanaman lain, seperti jagung, lombok, dan tomat juga hancur dihajar tikus.

Serangan tikus pada musim tanam kali ini berlangsung cukup cepat. Betapa tidak, hama tikus terdeteksi mulai menyerang selama sebulan terakhir. Namun, dampaknya sudah merusakkan puluhan hektare tanaman pertanian. ’’Lebih parah dari pada wereng,’’ ungkap petugas PPL desa setempat, Widi Hartanto, kemarin. Dia mengatakan, selain gropyokan, gerakan memberantas tikus juga dilakukan dengan pengomposan yang berasal bantuan pemerintah. Prosesnya, yakni dengan melakukan pengasapan di lubang-lubang tikus yang masih aktif. ’’Tikus ini termasuk tikus migran. Lebih parah dari pada tikus lokal,’’ katanya. Koordinatos PPL Kecamatan Songgon, Sunarto mengatakan, lahan pertanian di seluruh kecamatan seluas 3.096 hektare.

Saat ini, sekitar 25 persen lahan pertanian gagal panen gara-gara tikus. ’’Makanya, kita lakukan gerakan masal di semua desa,’’ terangnya didampingi Sekcam Songgon, Kunta Prastawa, di selasela gropyokan kemarin. Sementara, Kades Sarengat mengajak semua petani kompak dalam membasmi hama tikus. Sebab, itu dilakukan agar wabah tikus tidak semakin parah. ’’Ayo para petani, kita terus giat untuk mengendalikan dan berantas hama tikus,’’ tuturnya. Menurut dia, hama tikus tersebut memang siklus lima tahun sekali. Agar hal itu bisa dicegah, dia meminta agar para petani menggunakan pola tanam yang baik. ’’Pola tanam yang baik bisa sedikit menghindari wabah wereng dan tikus,’’ pungkasnya. (radar)