Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Garap Risplang, Pekerja Bangunan Tewas Kesetrum

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tewasSRONO – Nasib tragis menimpa Eko Purnomo, 26. Diduga kesetrum aliran listrik tegangan tinggi, warga Dusun/Desa Kebaman, Kecamatan Srono yang sedang bekerja menggarap bangunan itu tewas mengenaskan pagi kemarin (19/5). Saat terkena setrum jaringan listrik tegangan tinggi itu, korban diduga sempat terpelanting hingga kepalanya membentur lantai cor lantai dua bangunan di kompleks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) depan Polsek Srono tersebut.

Dugaan tersebut diperkuat dengan luka pada kepala korban. Luka tersebut mengucurkan darah segar dari telinga kiri korban. “Dari telinga bagian kiri, keluar darah,” jelas Kapolsek Srono AKP Jodana Gunadi melalui Kanitreskrim Aiptu Sunarto. Meski korban sudah dipastikan meninggal dunia karena sengatan listrik, tapi polisi tetap mengusung jenazah korban ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih dalam. “Kita perlu otopsi agar penyebab meninggalnya korban lebih jelas,” tegas Aiptu Sunarto.

Sementara itu, kecelakaan kerja yang me nimpa korban itu terjadi sekitar pukul 09.30 Saat peristiwa nahas itu, tujuh pe kerja di bangunan milik Anas itu sudah pada istirahat. Enam orang sedang minum kopi di bawah. Sedangkan kor ban masih berada di lantai atas, dan akan menyusul re kan-rekannya minum kopi ke bawah. “Pekerja bangunan itu se muanya ada tujuh orang, ter masuk Purnomo,” sebut Ali Mustofa, 28, teman korban.

Dari tujuh pekerja itu, jelas Mustofa, enam orang sudah turun ke lantai dasar untuk istirahat minum kopi. Sedang Purnomo masih di lantai dua untuk menyelesaikan pengga rapan risplang. “Sudah kita minta turun untuk istirahat, tapi tetap bekerja,” terangnya. Menurut Mustofa, korban sepertinya sudah akan istirahat dan turun melalui tangga darurat dari bambu di sebelah barat. “Saat Purnomo berdiri, di duga kepalanya menyenggol kabel listrik jaringan tinggi,” katanya.

Menurut Mustofa, jaringan listrik tegangan tinggi milik PLN itu memang berada di atas bangunan yang sedang mereka garap. Sedang jarak kabel dengan risplang hanya sekitar satu meter. “Untuk melewati kabel listrik, Purnomo harus menunduk,” sebutnya. Saat menunduk tersebut, di duga kepala korban masih menyenggol kabel listrik bertegangan tinggi itu. Akibatnya, korban tersengat jaringan listrik lalu terpental hingga kepalanya membentur lantai dua yang berupa cor tersebut.

“Meninggal seketika,” cetusnya. Dugaan korban terkena aliran listrik itu diperkuat dengan kondisi topi yang dipakai korban. Topi tersebut tampak terbakar. Rambut korban di bagian atas juga terlihat juga terbakar. Ke pala bagian kiri tampak memar, dan dari telinga kiri ke luar darah segar. “Luka pada ke pala bagian kiri dan telinga itu diduga karena terbentur cor lantai dua bangunan,” kata Kanit Reskrim Aip tu Sunarto. (radar)