Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Garuda Pakai Gedung eks Merpati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

garudaBANYUWANGI – Rencana PT. Garuda Indonesia (Persero) membuka rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP) terus menunjukkan perkembangan berarti. Setelah hasil assessment tim asal maskapai penerbangan terbesar tanah air itu menyatakan Bandara  Blimbingsari memenuhi standar, dalam waktu dekat pihak Garuda Indonesia akan melakukan renovasi gedung yang akan digunakan sebagai kantor perwakilan di Bandara Blimbingsari.

Kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, gedung yang diproyeksi menjadi kantor perwakilan Garuda Indonesia di Bandara Blimbingsari, itu telah tersedia. Dikatakan, Garuda akan memanfaatkan gedung eks kantor perwakilan maskapai Merpati Nusantara Airlines di bandara itu. Menurut Andi, dalam waktu dekat, pihak Garuda Indonesia akan membersihkan gedung sekaligus melaksanakan beberapa persiapan yang diperlukan, sebelum maskapai tersebut membuka rute penerbangan dari dan menuju Bandara Blimbingsari.

“Informasi yang kami terima, pihak Garuda Indonesia akan melakukan bersih-bersih dan persiapan lain, termasuk menyiapkan sistem teknologi informasi (TI) di Bandara Blimbingsari pada Rabu (19/3) atau Kamis (20/3) mendatang,” ujarnya saat di konfirmasi via sambungan telepon kemarin (17/3). Tidak hanya itu, imbuh Andi, sejak akhir Februari atau awal Maret, Garuda Indonesia juga sudah melakukan persiapan lain, yakni rekrutmen pegawai untuk ditempatkan di Banyuwangi.

Bukan hanya itu, PT. Garuda Indonesia juga telah menyiapkan kantor perwakilan di pusat kota Banyuwangi. “Kantor di wilayah kota digunakan untuk reservasi tiket dan lain-lain. Kantor di Bandara Blimbingsari akan lebih difokuskan untuk operasional,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, rencana PT. Garuda Indonesia (Persero) membuka rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi pergi pulang (PP) menunjukkan progress.

Sejak Sabtu (15/3) hingga Minggu (16/3) sebanyak 15 personel  tim asal maskapai penerbangan terbesar tanah air tersebut melakukan assessment final di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Hasilnya, secara umum bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu siap diterbangi pesawat Garuda Indonesia jenis ATR-72-600. Kepala Bandara Blimbingsari, Andi Hendra Suryaka mengatakan, assessment final dilakukan tim Garuda Indonesia untuk memastikan kesiapan ban dara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, itu.

Dalam melaksanakan assessment, tim Garuda Indonesia pusat, Garuda Indonesia Surabaya, dan PT. Gapura Angkasa yang menangani ground handling di Bandara Blimbingsari tersebut didampingi petugas Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Banyuwangi, serta petugas UPT Bandara Blimbingsari. Menurut Andi, segala aspek di Bandara Blimbingsari tak luput menjadi assessment tim Garuda Indonesia, mulai kesiapan fasilitas, prosedur, hingga kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Tim Garuda yang melakukan assess ment sebanyak 15 orang. Alhamdulillah hasil assessment tidak ada catatan yang signifikan.  Secara over all, Bandara Blimbingsari siap diterbangi (oleh Garuda Indonesia),” ujarnya. Sementara itu, General Ma nager (GM) PT. Garuda Indonesia perwakilan Surabaya, Ary Suryanta mengatakan, pesawat ATR72-600 yang akan melayani rute penerbangan Surabaya-Banyuwangi (PP) me rupakan pesawat baru.

Pesawat baru made in Prancis itu dijadwalkan tiba di tanah air akhir bulan ini. Dikatakan, setelah tiba di tanah air, pesawat tersebut akan menjalani berbagai pengecekan sebelum digunakan melayani penerbangan komersial. “Kemungkinan pesawat ready (digunakan melayani penerbangan Surabaya-Banyuwangi) tanggal 4 April atau 5 April,” kata dia.

Lebih jauh dikatakan, selain melakukan assessment final di Bandara Blimbingsari, pihak Garuda Indonesia hingga kini masih menunggu izin penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Izin tersebut diperlukan lantaran rute Surabaya-Banyuwangi merupakan rute baru yang diterbangi Garuda Indonesia. “Soalnya ini rute baru, jadi harus menunggu izin dari Kemenhub,” pungkasnya. (radar)