Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gerojok Material Pasir ke Bali

Beberapa dump truck muatan pasir memasuki pintu masuk Pelabuhan PT ASDP Ketapang, siang kemrin (16/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Beberapa dump truck muatan pasir memasuki pintu masuk Pelabuhan PT ASDP Ketapang, siang kemrin (16/10).

KALIPURO – Sejumlah proyek infrastruktur di sekitar Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali mangkrak setelah Gunung Agung berstatus awas. Penyebabnya adalah sulitnya mencari material pasir.

Beberapa contoh proyek yang mangkrak antara lain pembangunan drainase dan kabel serat optik sepanjang Jalan Batu Bulan, Gianyar. Termasuk juga pembangunan proyek hotel di wilayah Kabupaten Badung.

Kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian pengusaha tambang pasir di Banyuwangi. Mereka ramai-ramai mengirim pasir ke Bali. Sudah sepekan lebih, puluhan dump truck pengangkut pasir menyeberang ke Bali lewat Pelabuhan LCM Ketapang.

Rahmad, 40, salah seorang sopir dump truk penyuplai pasir dari Banyuwangi mengaku sudah satu minggu mengirim bahan material ke Bali. Saat dikonfirmasi lebih detail dari mana pasir itu didapatkan, Rahmad enggan menjawab dan langsung melaju menuju kapal yang akan ditumpanginya.

“Saya dalam satu hari biasanya mengirim pasif ke Bali sebanyak dua rit,” aku Rohmat. Para petugas kepolisian maupun petugas PT ASDP juga tidak tahu jika bahan material tersebut didapatkan dari tambang legal atau ilegal. Mereka hanya tahu jika akhir-akhir ini sering sekali melihat banyak dam truk pasir yang antre menuju pintu masuk pelabuhan..

Sementara hingga saat ini, pemerintah daerah Karangasem masih disibukkan dengan upaya normalisasi sungai untuk mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Agung. Beberapa galian yang membuka proyek di sekitar Gunung Agung untuk sementara dilumpuhkan dulu karena Gunung Agung saat ini masih berstatus awas. (radar)