Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Golkar Butuh 25 Juta Suara

SESEPUH: Akbar Tanjung di kantor DPD Golkar Banyuwangi kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SESEPUH: Akbar Tanjung di kantor DPD Golkar Banyuwangi kemarin.

BANYUWANGI – Tugas berat menunggu Partai Golongan Karya (PG) dalam persiapan menghadapi pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) dua tahun mendatang. Partai berlambang pohon beringin itu menargetkan dua misi penting dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Target pertama memenangkan PG dalam pileg, dan kedua menyukseskan Ketua Umum PG, Abu Rizal Bakrie, sebagai Presiden RI. Pernyataan itu disampaikan Ketua Pertimbangan PG, Akbar Tanjung, dalam pemantapan kader untuk pemenangan pemilu 2014 di kantor DPD Golkar Banyuwangi kemarin.

Mantan petinggi PG itu menyatakan partainya menargetkan mendulang 33 persen atau 40 juta suara dalam pemilu 2014. Optimisme yang ditunjukkan Akbar bukan tanpa alasan. Dia menyebut, pemilu tahun 1999, 2004, dan 2009, adalah modal dasar untuk tampil sebagai pemenang.

Maka dari itu, dia meminta agar semua elemen di PG bekerja keras mewujudkan misi tersebut. Misi merealisasikan target itu  akan dimulai pada pileg 2014 mendatang. Berdasar perole-han suara pemilu 2004, partai yang identik dengan warna kuning itu meraup 24,5 juta suara atau 22 persen. Di tahun 2009, PG hanya memperoleh 15 juta suara.

Itu artinya, untuk mewujud-kan target 33 persen suara, PG memerlukan lebih-kurang 25 juta suara lagi. Mewujudkan target tersebut memerlukan kerja keras seluruh elemen partai. Apalagi, Akbar menye-but PG tidak sendirian. Beberapa partai lain dipre-diksi akan menjadi pesaing PG.

Dia menyebut Partai Nasional Demokrat (Nasdem), PKS, Partai Demokrat, dan PDIP, merupakan rival yang harus mendapat perhatian ekstra da-lam pemilu 2014 mendatang. Sementara itu, pertemuan yang digelar di aula DPD Partai Golkar itu diwarnai ketegan-gan. Usai Akbar Tanjung mem-berikan ceramah ilmiah, beberapa elemen partai Golkar, di antaranya Pebdi Arisdiawan, masuk ke arena pertemuan.

Insiden tersebut sempat membuat suasana memanas. Bahkan, Pebdi sempat mema-tikan sound system yang digunakan dalam acara tersebut. Namun, sejurus kemudian, dia menghidupkan kembali. Di hadapan ratusan peserta, Pebdi diberi kesempatan memberikan penjelasan. Dia pun memaparkan beberapa persoalan yang dihadapi PG Banyuwangi dan Jawa Timur terkait gugatan pilkada dan surat rekomendasi yang diterbitkan DPP PG untuk bakal calon dalam pemilukada Ba-nyuwangi lalu. (radar)