Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

GP Ansor Dukung Afi Nihaya Faradisa Untuk Berkarya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GAMBIRAN -Ancaman yang sering diterima Afi Nihaya Faradisa atau Asa Firda Inayah, 18, penulis yang karyanya sering menjadi viral di sosial media (sosmed), mengundang perhatian khusus dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor.

Organisasi pemuda milik NU itu, menyatakan mendukung Afi untuk terus berkarya dan menulis. GP Ansor dan banser akan siap menjaga keamanan gadis yang tinggal di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran itu.

“Jangan takut dengan ancaman, terus berkarya,” cetus Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, dan Komandan Satkomas Banser, Alfa Isnaini.

Pernyataan dukungan dari PP GP Ansor pada Ali itu, disampaikan langsung oleh Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, dan Komandan Satkomas Banser, Alfa Isnaini, melalui saluran telepon yang difasilitasi oleh Ketua PC GP Ansor Banyuwangi, H. Sukron Makmun Hidayat saat mengunjungi rumah orang tua Afi, kemarin sore (26/ S).

Sukron datang ke rumah orang tua Afi sekitar pukul 17.15, dengan didampingi jajaran GP Ansor Banyuwangi dan Satkorcab Banser. Selama kunjungan itu, Sukron tampak berbincang akrab dengan Afi yang didampingi ayahnya, Imam Wahyudi.

Di sela-sela kunjungannya itu, Sukron menyambungkan secara langsung Afi dengan Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, dan Komandan Satkomas Banser, Alfa Isnaini. “Ansor akan mendukung penuh Afi untuk bisa terus berkarya,” cetus Sukron Makmun Hidayat.

Dalam pertemuan itu, Sukron juga menghadiahi Afi sebuah buku yang sempat best seller, yakni La Tahzan karya Dr. Aidh Al Qarni. “Kedatangan kami bersama sejumlah anggota Ansor dan Banser ini bentuk komitmen dan dukungan kepada Afi itu,” ungkapnya.

Menurut Sukron, dukungan penuh yang diberikan pada Afi itu tidak lepas dari semangatnya yang tinggi dalam menulis dan menyampaikan pesan perdamaian dalam bingkai kebhinnekaan kepada masyarakat.

“Yang ditulis Afi itu menjadi bagian penting yang perlu kita apresiasi bersama, yakni bagaimana tentang keberagaman, bagaimana tentang toleransi, dan bagaimana tentang Kebhinekaan,” katanya.

Semangat dan muatan tulisan Afi itu, lanjut dia, selama ini tidak berbeda dengan semangat GP Ansor dalam mendakwahkan Islam yang rahmatalwalilalamin dengan menghargai perbedaan dan keragaman.

“Yang ditulis Afi selama ini terus diperjuangkan oleh GP Ansor dan menjadi bagian dakwah ahlusunah waljamah,” ungkapnya. Sukron menyampikan dukungan yang diberikan Ansor pada Afi itu dalam kontek dukungan moral, dan tidak melebihi kapasitas Ansor sebagai organisasi.

“Konteks Ansor memberi dukungan moral, dan kapasitas Ansor sebagai organisasi kepemudaan yang di dalamnya termasuk Banser,” tegasnya. Disampaikan Sukron, sikap dan langkah yang dilakukan GP Ansor itu tidak berlebihan. Sebab, ancaman dan bully yang diterima Afi memang cukup berlebihan untuk kapasitas sebagai anak muda.

Dengan adanya kunjungan ini, Afi mengaku lebih merasa terlindungi dan lebih mendapat dukungan untuk terus berkarya. “Pertama saya berterima kasih pada Ansor dan Banser Banyuwangi. Dengan kunjungan ini, saya merasa diapresiasi, merasa terlindungi, merasa aman, dan tentu saja merasa bangga,” ucapnya.

Tidak hanya bully di kolom komentar facebook miliknya, dan postingan intimidatif di akun sosmed lain seperti lnstagram. Dari tulisan berjudul warisan yang diunggah Afi mengaku sudah menerima ancaman secara langsung dari seorang pria.

Ancaman melalui telepon secara langsung itu, dilakukan pada dini hari. Dalam ancaman tersebut, pria misterius tersebut mengaku bisa memusnahkan akun facebook Afi dan orangnya. “Saya menerima ancaman yang paling fatal itu ditelepon berkali-kali pada dini hari dengan privat number. Seorang penelpon mengatakan bersama timnya tidak hanya bisa membunuh akun saya, tapi juga bisa melenyapkan pemiliknya, ucapnya.

Kendati banyak menerima bully, fitnah, dan ancaman itu, Afi tetap tetap terus berkarya dan menulis. Apalagi, setelah banyak dukungan baik melalui medsos atau pun dukungan langsung seperti yang dilakukan Ansor ini.

“Banyak orang mendukung saya di belakang, saya tidak akan berhenti, termasuk Banser dan Ansor, demi Indonesia dan agama saya,” tegasnya. Sementara itu, ayah kandung Afi, Imam Wahyudi mengaku awalnya khawatir dengan ancaman itu. Tap dia kembalikan semua kepada sang pencipta.

“Sebagai orang tua, saya sangat khawatir dengan keselamatan anak saya, akan tetapi sebagai umat muslim harus percaya kepada Allah. Insya Allah, Allah akan melindungi,” terangnya.

Terkait dukungan Ansor ini, pria yang sehari-hari berjualan cilok ini mengaku sangat berterima kasih dan menganggap dukungan ini sangat berharga kepada keluarganya. “Alhamdulillah, saya sangat bangga, belum pernah bertemu bapak-bapak yang gagah ini. lni  aprisasi yang sangat berharga dari NU dan Ansor,” punskasnya. (radar)