Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Gudang Sepet Terbakar Lagi

MERAH: Api membara di gudang sabut kelapa milik Ami di Dusun Petung, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Selasa malam kemarin.
MERAH: Api membara di gudang sabut kelapa milik Ami di Dusun Petung, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Selasa malam kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
MERAH: Api membara di gudang sabut kelapa milik Ami di Dusun Petung, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Selasa malam kemarin.
MERAH: Api membara di gudang sabut kelapa milik Ami di Dusun Petung, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Selasa malam kemarin.

ROGOJAMPI – Gudang penyimpanan sepet(sa-but kelapa) milik Ami Santoso, 60, di Dusun Pe-tung, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi,kembali terbakar kemarin malam. Api yang be-lum diketahui asalnya itu membakar habis se-mua isi gudang yang berukuran besar tersebut.

Kebakaran gudang sabut kela-pa malam itu merupa-kan kejadian ke-dua da-Kejadian Kedua dalam Dua Bulanlam dua bulan terakhir. Pada Agustus 2012 lalu,gudang tersebut juga terbakar dan menghangus-kan semua sabut kelapa yang sudah siap dieks-por. “Agustus (2012) lalu juga terbakar,” cetus Ka-polsek Rogojampi Kompol Bagio SP di lokasi ke-jadian Selasa malam kemarin (18/9).Kapolsek Bagio mengaku belum tahu asal apiyang melahap isi gudang tersebut. Sejumlah ang-gotanya kini tengah dikerahkan untuk menyeli-diki penyebab kebakaran tersebut

“Pemilik gudang mengaku be-lum tahu total kerugian akibat ke bakaran ini,” katanya.Kebakaran yang terjadi di gu-dang sabut kelapa itu se be nar -nya cukup besar. Satu mobil pemadam kebakaran dengan tiga tangki penyuplai air yang di-terjunkan untuk menjinakkan si jago merah kelabakan. “Sabut ke-lapa kering, jadi api mudah men-jalar dan besar,” terang sa lah satu petugas pemadam ke bakaran.

Angin yang bertiup agak kencang, membuat api juga mudah membara. Meski di beberapa bagian apinya sudah berhasil dipadamkan, tapi karena terkena embusan angin membuat api kembali mem bara. Belum lagi, stok air yang ada di mobil pemadam juga se ring kehabisan.

Meski api yang membakar gu-dang ini cukup besar, tapi tidak ada warga sekitar yang datang un tuk membantu. Hal ini, ka-rena lokasi gudang berada di da lam areal bangunan yang di kitari pagar cukup tinggi. Se -dang pintu pagar yang ada di ba gian depan dijaga ke tat oleh pe tugas keamanan gu dang. “Maaf, wartawan tidak bo leh masuk,” cetus salah satu pe tugas ke amanan gudang ter sebut.

Saat wartawan Jawa Pos Radar Ba nyuwangimencoba nekat ma suk setelah mendapat izin dari aparat kepolisian, mulanya lancar-lancar saja. Tapi begitu ham pir sampai di gudang yang ter bakar langsung, wartawan langsung dihadang oleh salah satu anggota petugas keamanan gu dang. “Dari mana kamu, ja-ngan mendekati gudang, segera keluar,” kata petugas keamanan ber postur tinggi itu.

Meski sudah dijelaskan maksud kedatangan berikut de ngan identitas, tapi pe tu gas keamanan gudang itu ti dak mau peduli. Sambil mem ben tak, petugas itu masih te rus mengusir wartawan. “Di sini saya yang berkuasa, se be lum saya bertindak lebih jauh, segera keluar,” teriaknya berulang-ulang.

Sikap kasar petugas keamanan gu dang ini mulai melunak, se-telah ada rombongan wartawan lainnya datang bersama pe-nge lola gudang. Sementara itu, informasi yang berhasil di-kumpulkan, kebakaran ini mu-lai terjadi sekitar pukul 06.30. Api yang membakar gudang itu diketahui sumbernya dari tum pukan serabut kelapa di ba gian tengah. “Api berasal dari tengah tumpukan serabut,” se-but Wiyono.

Menurut salah satu penjaga gudang ini, saat kali pertama di ketahui api itu masih kecil. Tapi karena kena angin yang agak besar, dengan cepat api men jalar dan besar. “Kita sudah be rusaha untuk memadamkan, tapi tetap tidak bisa,” cetusnya ke marin malam.

Sementara itu, Kanit Reskrim Pol sek Rogojampi, Ipda Wi-nar di menambahkan, pasca ke jadian pihaknya bergerak ce pat untuk mengungkap di-ba lik kebakaran itu. Salah sa-tunya, penyidik memanggil dua satpam gudang tersebut untuk dimintai keterangan. “Ada dua satpam yang berjaga malam itu. Mereka sudah kita mintai ke terangan,’’ jelasnya siang kemarin (19/9).

Dua satpam tersebut sama-sama tinggal di Kecamatan Ro-gojampi, tetapi berbeda desa.
Satpam Widodo, 37, ter catat sebagai warga Dusun Ma duran, Desa Rogojampi. Se dangkan Satpam Wagiyono, 50, tinggal di Dusun Puspan, Desa Kedaleman. ‘’Dua satpam ini berada di lokasi kejadian saat api membara,’’ terang Ipda Winardi.

Dari catatan pihak berwajib, ke rugian sementara atas ke ru-gian tersebut mencapai ra tusan juta rupiah. Sebab, ba han-bahan yang terbakar cukup besar dan barang-barang ter-sebut mempunyai daya jual tinggi. Mengingat, barang ter-se but dikirim ke luar negeri. ’’Hasil keterangan sementara, ke rugiannya sekitar Rp 125 juta,’’ kata Winardi.

Untuk menguatkan insiden ter-sebut, polisi juga akan segera memanggil sejumlah kar yawan untuk dimintai ke te rangan. Hanya saja, tidak se mua karyawan gudang sepetyang akan dimintai keterangan sebagai saksi. ’’Empat karyawan sudah kita agendakan untuk diperiksa. Mereka juga ikut membantu waktu kebakaran berlangsung,’’ pungkasnya. (Radar)