Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Gunung Raung Erupsi Tiga Kali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

gunungSONGGON– Gunung Raung yang berbatasan dengan Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi kembali menunjukkan aktivitasnya. Rabu (20/11) malam, Gunung Raung sedikitnya tiga kali mengeluarkan letusan. Meski tidak terlalu besar, letusan terdengar sampai ke desa di lereng Gunung Raung. Dari daerah Songgon suara letusan sangat terasa sekali. Sukirno, relawan Jember Disaster Rescue (JDR), mengakui Gunung Raung belakangan se ring mengeluarkan letusan.

“Memang ada letusan tetapi tidak terlalu besar,” ungkap Su kirno. Karena itu, JDR menerjunkan tim untuk memantau Raung. Meski status Gunung Raung be rada di level II (waspada), JDR selalu memantau perkembangan gunung tersebut. “Pantauan terus kami lakukan meski kondisi normal. Begitu ada peningkatanaktivitas akan di pantau lebih intensif,” ungkapnya. Ustad Muzamil, salah seorang tokoh masyarakat Gunung Malang, menambahkan, Raung memang beberapa kali mengeluarkan dentuman ke ras.

“Kemarin malam saat salat Maghrib sempat terdengar suara keras dua kali,” ungkapnya. Letusan Raung terdengar hingga Dusun Gayasan, Gunung Malang. “Saat salat Subuh juga terdengar lagi, saat itu suara dentuman keras disertai gemuruh,” sambungnya. Akibat suara letusan itu, kata dia, warga Gunung Malang sempat yang keluar rumah. Mereka mengawasi puncak Gu nung Raung yang tidak jauh dari permukiman mereka. Muzamil menambahkan, banyak warga yang resah karena dentuman cukup keras disertai suara gemuruh.

“Warga sempat resah dan kaget karena memang sudah lama Gunung Raung tidak berbunyi,” ungkapnya. Namun, keresahan masyarakat tidak berlangsung lama. Sebab, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dan relawan dari JDR datang. Mereka meredakan kepanikan masyarakat. “Untuk petugas BPBD dan relawan JDR menenangkan masyarakat. Setelah itu mereka tenang dan kembali ke rumah masingmasing,” kata Muzamil. Pada 22 Oktober 2012 sempat terjadi gempa tremor di Gunung Raung dengan amplitudo rata-rata 14-15 mm.

Karena itu, 22 Oktober 2012 status kegiatan Raung dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Namun, mulai 1 April 2013 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menurunkan status Gunung Raung dari siaga ke waspada. Gunung Raung memiliki ketinggaian puncak 3.332 meter dari permukaan laut (dpl). Kali terakhir Gunung Raung meyemburkan abu vulkanik pada Desember 2010.

Tak heran, selama cukup aktif, Gunung Raung mengeluarkan suara gemuruh berkali-kali. Warga yang tinggal di bawah puncak Gunung Raung bisa dengan jelas mendengar dentuman Gunung Raung. Antara lain, warga Dusun Gayasan, Desa Gunung Malang serta warga Desa Rowoasri dan Jambearum, Kecamatan Sumber jambe. Masyarakat di tiga desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Raung itu tetap beraktivitas seperti biasa meski ada peningkatan aktivitas gunung.

Selama letusan hanya terjadi di puncak Gunung Raung. Itu ditandai dengan adanya guyuran abu yang tidak terlalu tebal.  Selain itu, tampak pula kepulan asap dari kawah Gunung Raung. Meski demikian, masyarakat di tiga desa tersebut masih waspada. Jika ada letusan besar mereka sudah siap-siap menuju ke titiktitik pengungsian yang sudah disiapkan pemerintah. (radar)