Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hama Ulat Menghantui Petani Bawang Merah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hamaWONGSOREJO – Musim kemarau membuat hama ulat semakin merajalela di lahan bawang di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Beberapa hari terakhir hama ulat sudah menggasak beberapa hektare (ha) lahan bawang merah di Dusun Aseman, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Hama ulat tersebut mulai menyerang sejak daun bawang masih berumur empat hingga lima hari. Seperti yang terlihat di areal tanaman bawang di Dusun Aseman, Desa Bimorejo, kemarin (11/8).

Daun bawang di kawasan tersebut sudah mulai memutih sebagai tanda serangan hama ulat. ”Tanaman bawang merah milik kami sudah terserang ulat sejak be berapa hari lalu. Hampir semua pe tani bawang di sini mengeluhkan hal yang sama,” jelas Tartib, 35, petani bawang di Desa Bimorejo. Menurut Tartib, sejak beberapa hari lalu ulat sudah menggerogoti daun dan batang tanaman bawang. Jika dibiarkan, dikhawatirkan serangan ulat itu mengakibatkan gagal panen.  

”Saya takut kalau serangan ulat ini terus-terusan nasib saya seperti petani lain gagal panen. Umur tanaman bawang ini masih 25 hari,” jelasnya. Dia menambahkan, serangan ulat itu diperparah dengan angin kencang. Terpaan angin kencang secara terus-menerus tersebut akan merugikan petani. ”Ulat ini kan berkembang biak di daun bawang. Kalau ada angin kencang, telur-telur ulat tersebut terbawa angin, sehingga ulat banyak dijumpai di selempitan (sela-sela) batang daun bawang.

Ini juga yang sangat membahayakan tanaman bawang. Tanaman diserang dari bawah,” jelas Tartib. Sementara itu, serangan hama ulat tanaman bawang itu juga dipengaruhi fenomena bulan purnama. ”Kalau bulan purnama begini, para petani meyakini ini adalah musim kawin ulat,” tuturnya.  

Dengan banyaknya serangan ulat, petani bawang harus bekerja ekstra keras untuk menyelamatkan tanaman masing-masing. Selain memberi obat, daun bawang yang sudah memutih harus dipetik agar berganti daun baru.”Sekarang saya harus memupuk tanaman bawang seminggu sampai lima kali. Harga obatnya Rp 150.000 setiap botol. Saya juga harus petik satu-satu daun yang sudah memutih biar segera tumbuh daun baru,” jelas Tartib. (radar)