Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hanura Dukung Pemutakhiran DPT

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – DPC Hanura Banyuwangi mendapat kunjungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi kemarin (10/10). Kedatangan KPU diwakili Ketua Kelompok Kerja (Pokja) DPT KPU Banyuwangi, Atim Hariyadi dan Ketua Pokja DCT KPU Banyuwangi, Suherman. Pertemuan yang dihadiri Ketua Partai Hanura, Ir Basuki Rachmad, itu juga dihadiri Ketua PAC Partai Hanura se- Kabupaten Banyuwangi, calon anggota legislatif DPRD Jatim, dan DPRD Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Ketua DPC Partai Hanura Banyuwangi, Ir Basuki Rachmad menjelaskan, kedatangan legislasi KPU Banyuwangi ini merupakan salah satu upaya menjalin silaturahmi sekaligus sosialisasi berbagai peraturan menjelang pemilu legislatif 2014 mendatang. Pertemuan tersebut, kata Basuki, adalah usaha KPU Banyuwangi untuk memvalidkan DPT (Daftar Pemilih Tetap). “Jangan sampai ketika DPT ini sudah tercetak terjadi protes, nah ini menjadi perhatian kita semua,” jelas pengusaha kontraktor itu.

Ketua Pokja DPT KPU Banyuwangi, Atim Hariyadi menjelaskan, KPU Banyuwangi menyadari bahwa masalah DPT ini sangat krusial. Oleh karena itu, KPU Banyuwangi mengambil inisiatif road show ke semua partai politik di Banyuwangi untuk menjelaskan DPT ini. Persoalan DPT ini tidak hanya tanggung jawab KPU, namun tanggung semua pihak. “Kegiatan ini bertujuan agar setelah DPT ditetapkan, daftar pemilih benar-benar valid. Ini upaya maksimal kami agar seluruh warga yang memiliki hak pilih, tercantum dalam DPT,” ujarnya kemarin.

Atim mengakui, pihaknya mendapat banyak masukan dari pengurus parpol dan caleg terkait daftar pemilih tersebut. Salah satunya, ada caleg menemukan penduduk yang telah meninggal dunia masih tercantum dalam daftar pemilih pileg 2014. Ada juga warga yang sudah memiliki hak pilih belum tercantum dalam daftar pemilih. “Selain itu, karena kecermatan teman-teman parpol, di salah satu desa terdeteksi pemilih yang salah TPS. Pemilih yang seharusnya masuk TPS 11 dan 12, dimasukkan ke TPS 1 dan 2,” ungkapnya. (radar)