Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Beras Merangkak Naik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hargaberasBANYUWANGI- Harga beras mulai merambat naik di Kota Penyu Banyuwangi. Kenaikan harga tersebut nyaris dialami semua jenis beras di Pasar Banyuwangi dan Pasar Blambangan. Menurut misnah, 34, seorang pedagang di Pasar Banyuwangi, kenaikan harga beras kualitas terbaik terjadi antara Rp 1.500 hingga 2.000 per kilogram (Kg). Saat hdakan beras dari distributor, perempuan itu tekejut gara-gara harga beras kemasan 50 Kg melonjak Rp 10 ribu.

“Biasanya saya beli sekarung (25 Kg) seharga Rp 205 ribu. Kali ini kok langsung naik jadi Rp 215 ribu,” jelasnya. Karena itu, Misnah juga turut menaikkan harga beras eceran. Jika pekanlalu beras eceran dijual Rp 8700 perKg, dia menjual beras tersebut Rp 9500 per Kg sejak kemarin (20/10). Sementara itu, Mei, 48, pedagang lain, juga mengakui adanya kenaikan harga bahan pangan pokok tersebut. “Ya, memang kemarin harga beras naik. 

Mulai dari beras kualitas nomor satu hingga kualitas paling rendah, semua mengalami kenaikan harga,” jelas Mei. Kenaikan paling tinggi, kata Mei, dialami beras kualitas nomor satu. Beras kelas terbaik itu kini dijual di kisaran harga Rp 9.500 hingga Rp 10 ribu perKg. Padahal, pekan lalu harga beras kualitas wahid itu rata-rata dijual seharga Rp 8.700 per Kg. Harga beras kualitas paling rendah kini banderolnya menjadi Rp 8.500 per Kg.

Padahal, sebelumnya, beras kualitas rendah itu masih dilego seharga Rp 7.300 per Kg. Sementara itu, kenaikan harga beras juga terjadi di Pasar Blambangan. Menurut Ruspandi, 45, pedagang dalam pasar di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi itu, kenaikan harga beras mulai terjadi pada beras kualitas satu. “Memang harganya naik. Tapi secara umum harga di Pasar Blambangan memang lebih murah daripada Pasar Kota (Pasar Banjarwangi). 

Karena konsumen di sana untuk konsumsi rumah tangga, sedangkan disini (Pasar Blambangan) biasanya untuk dijual lagi,” jelas Ruspandi yang juga bertani di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, tersebut. Dia menambahkan, kenaikan harga beras itu terkait hasil panen yang buruk. Kondisi tersebut akibat musim kemarau yang panjang serta ada pula sebagian yang terserang hama wereng. ‘Ya menurut distributor, kenaikan harga beras disebabkan hasil panen burukdi musim kemarau ini,” jelas Ruspandi.

Sementara itu, Leni, 56, pedagang di Pasar Banyuwangi mengatakan, distributor justru menyarankan pedagang rnenyetok beras sebanyak mungkin. Sebab, ada kemungkinan harga beras bakal naik lagi. “Saya sih masih jual Rp 8 ribu per Kg. Saya belum kulakan beras lagi. Saya dengar memang ada yang sudah menaikkan harga,” ujar Leni. Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih. Jika pekan lalu harga bawang putih Rp 10 ribu perKg, kini harganya sudah menembus angka Rp 14 ribu per Kg. “Harga kotornya Rp 10 ribu per Kg, kami juaI eceran Rp 14 ribu per Kg,” ujar Tiara, 26, pedagang bawang di Pasar Banyuwangi. (radar)