Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Cabai Terjun Bebas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

harga-cabaiSONGGON – Harga bumbu dapur, terutama cabai, sempat meroket awal tahun ini. Tetapi, setelah ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) harga cabai merah dan cabai rawit itu malah terjun bebas.

Berdasar data yang dihimpun jawa Pos Radar Genteng kemarin (9/4), harga cabai rawit yang masih hijau hanya Rp 6 ribu per kilogram (Kg). Padahal, sebelumnya, harganya mencapai Rp 17 ribu per Kg, cabai merah yang sempat tembus Rp 60 ribu per kilogram itu kini hanya Rp 10 ribu per Kg.

Selain cabai, harga mentimun juga anjlok Bila sebelumnya harga mencapai Rp 80 ribu per sak dengan ukuran 30 kilogram, kini harganya cuma Rp 45 ribu per sak. “Untuk sayuran yang naik itu hanya tomat,” cetus Budiono, 46, pengepul sayuran asal Dusun krajan, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon.

Harga tomat itu, jelas dia, sebelumnya hanya Rp 3.000 per kilogram. Tetapi, setelah ada kenaikan harga BBM, naik menjadi Rp 8.000 per kilogram. “Anehnya itu harga cabai sampai turun,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Budiono mengaku tidak tahu pasti penyebab anjloknya harga cabai itu. Tapi saat ini, sebut dia, sejumlah petani yang menanam cabai sedang panen raya sehingga stok melimpah. “Biasa, stok banyak harga jadi turun,” katanya.

Harga cabai merah yang anjlok ini, membuat sejumlah petani di Dusun Wiyayu Timur, Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, kelimpungan. Sebab, mereka itu sedang panen raya. “Harge terus turun, malah sekarang hanya Rp 7.00 per Kg, kami bisa bangkrut,” ujar Nurul Hidayat, 34, salah seorang petani Cabai.

Nurul menyebut, harga cabai sekarang terasa “pahit” bagi petani penggarap. Padahal sebelumnya, masih menikmati harga cabai yang berkutat sekitar Rp 20 ribu per Kg. “Harga Rp 15 ribu per Kg saja masih rugi, apalagi ini Rp 7.000 per Kg, untuk menutup modal saja tidak cukup, ungkapnya. (radar)