Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Ikan Laut Melambung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hargaBANYUWANGI – Kejutan untuk konsumen bahan pangan di Bumi Blambangan terus berlanjut. Setelah harga cabai rawit melesat menyentuh angka Rp 80 ribu per Kg, kini konsumen kembali dibuat menghela napas panjang. Pemicunya, harga beragam jenis ikan laut di pasaran ikut-ikutan melambung.

Hasil pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, peningkatan harga ikan laut tidak hanya disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang diberlakukan pemerintah sejak akhir Juni lalu. Cuaca kurang bersahabat, angin kencang yang kerap berembus juga memicu peningkatan harga segala macam hasil laut. Sebab, hasil tangkapan nelayan berkurang akibat gangguan cuaca.

Penyebab lain, permintaan masyarakat meningkat pada bulan Ramadan seperti saat ini. Hukum pasar pun berlaku, saat supply (pasokan) menipis dan demand (permintaan) meningkat, harga ikan laut melambung tinggi. Cumi-cumi dan tongkol tampaknya patut menyandang predikat “bintang utama” peningkatan harga ikan laut tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kenaikan harga cumi-cumi mencapai Rp 15 ribu per Kilogram (Kg).

Ya, jika sebelum Ramadan harga cumi-cumi Rp 35 ribu per Kg, sejak beberapa hari terakhir harganya mencapai Rp 50 ribu per Kg. Pun demikian dengan harga tongkol. Jenis ikan laut yang satu ini mengalami lonjakan harga dari Rp 25 ribu per Kg menjadi Rp 35 ribu per Kg. “Harga ikan laut sejak awal Ramadan memang naik signifi kan dibanding sebelum Ramadan lalu,” ujar Hawa, 45, seorang pedagang yang mangkal di Pasar Banyuwangi kemarin (14/7).

Selain cumi-cumi dan tongkol, harga beberapa jenis ikan laut yang lain mengalami kecenderungan serupa n Ikan marnying naik harga dari Rp 20 ribu per Kg menjadi Rp 28 ribu per Kg. Harga ikan kerapu juga naik, yakni dari Rp 35 ribu per Kg menjadi Rp 40 ribu. Fenomena tidak jauh berbeda juga berlaku pada harga ikan teribang. Harga ikan berwarna putih kemerahan, tersebut naik dari Rp 25 ribu per Kg menjadi Rp 30 ribu per Kg.

Harga ikan nila juga naik, yakni dari Rp 25 ribu menjadi Rp 30 ribu. Menurut Hawa, harga ikan laut meningkat tajam lantaran stok ikan menipis menyusul berkurangnya hasil tangkapan nelayan lantaran angin kencang kerap melanda akhir-akhir ini. Selain itu, harga beli ikan dari tangan nelayan juga naik akibat biaya yang dikeluarkan para nelayan untuk mencari ikan juga naik menyusul peningkatan harga BBM beberapa waktu yang lalu.

“Sebenarnya saya kasihan pada konsumen. Tetapi bagaimana lagi, saya beli dari tangan nelayan naik, kalau harga ikan tidak saya naikkan, saya yang rugi,” papar Hawa. Saharia, 50, pedagang ikan yang lain menambahkan, peningkatan harga beberapa jenis ikan laut tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak sehari menjelang Ramadan.

Namun, imbuhnya, pada hari pertama hingga hari ketiga Ramadan, pembelian konsumen seolah tidak terimbas kenaikan harga tersebut. “Baru pada hari keempat Ramadan dan hari ini (kemarin), pembelian ikan dari para konsumen turun drastis,” pungkasnya. (radar)