Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Kacang Panjang Jeblok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Para petani yang tengah menanam kacang panjang kini terancam bangkrut. Sebulan terakhir, harga di pasaran terus melorot. Para petani ramai-ramai meracun tanamannya karena takut merugi. Sebagian besar petani kacang panjang menjual hasil pertaniannya ke Bali. Saat ini harga kacang panjang hanya Rp 1.300 per kilogram. Padahal, harga normalnya Rp 3.000 per kilogram. “Harga kacang panjang paling tinggi Rp 5.000 per kilogram.

Sekarang naik-turun, tapi lebih banyak turun,” terang Suroso, 60, warga Desa Sukonatar, Kecamatan Srono. Suroso mengaku sudah puluhan tahun menanam beraneka jenis sayuran, termasuk kacang panjang. Semua sayuran yang ditanam itu selalu dijual ke Bali. “Saya memang selalu mengirim ke Bali, tapi juga ada yang dijual di pasar lokal,” katanya. Menurut Suroso, harga kacang panjang yang hanya Rp 1.300 per kilogram termasuk rendah. Dengan harga itu, bisa dipastikan para petani tidak akan mendapat hasil. 

“Kalau harganya terus-menerus turun, kita bisa rugi,” cetusnya. Sambil melihat tanamannya, Suroso mengaku tidak tahu penyebab merosotnya harga kacang panjang tersebut. Yang jelas, harga kacang panjang turun sejak Hari Raya Nyepi dan liburan beberapa waktu lalu. “Waktu Nyepi malah dibeli Rp 400 per kilogram,” sebutnya. Agar tidak merugi, para petani terpaksa menghabisi tanamannya. Tanaman kacang panjang seluas dua hektare milik Suroso kini di-Roundup agar mati.

“Sengaja saya matikan, padahal tanamannya masih bagus,” ungkapnya. Petani lain, Mishad, asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, juga terpaksa menghabisi tanaman kacangnya karena harga terus menurun. “Saya menjual sayuran ini ke Bali. Sekarang harganya jeblok,” terangnya. Mishad menyebut, dirinya terpaksa menghabisitanamannya karena takut bangkrut. Sebab, merawat tanaman kacang panjang membutuhkan pupuk yang tidak sedikit. “Sekarang pupuk mahal. Kalau harga kacang anjlok, bisa rugi,” dalihnya. (radar)