Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Hari Pertama 77 Siswa Absen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hariBANYUWANGI – Ujian nasional (unas) tingkat SMA/sederajat resmi dimulai kemarin (15/4). Meski secara umum berjalan lancar, ujian yang sangat menentukan kelulusan siswa itu ternyata masih diliputi beberapa kendala. Bahkan, se banyak 77 siswa tidak mengikuti unas hari pertama tersebut. Ada sejumlah alasan yang mendasari ketidak hadiran siswa pada hari pertama unas kemarin, di antaranya sakit, meninggal dunia, dan mengundurkan diri. Alasan pengunduran diri calon peserta unas itu pun beragam.

Ada yang sudah menikah, ada yang pindah sekolah ke luar Banyuwangi, ada juga yang tidak ikut ujian lantaran sudah bekerja di luar daerah. Sekadar tahu, jumlah peserta unas tingkat SMA/sederajat tahun ini mencapai 15.388 siswa. Rinciannya, peserta unas asal SMA, baik ne geri maupun swasta, mencapai 5.942 orang, dan SMK negeri dan swasta sebanyak 7.271 orang. Jumlah peserta unas dari kalangan siswa Madrasah Aliyah (MA) negeri dan swasta mencapai 2.164 orang. Peserta asal SMA Luar Biasa (LB) sebanyak 11 orang.

Dari kalangan siswa SMA, jumlah peserta unas yang absen pada hari pertama kemarin men capai sepuluh orang Dari kalangan siswa SMK, jumlah peserta yang kemarin tidak mengikuti unas sebanyak 59 orang. Peserta unas dari kalangan MA yang absen di hari pertama kemarin sejumlah delapan orang. Dari kalangan siswa SMA LB, tidak satu pun yang absen kemarin. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, melalui Sekretaris Dispendik Dwi Yanto mengatakan, para siswa yang ab sen mengikuti unas dengan mata ujian bahasa Indonesia kemarin tidak terkonsentrasi di satu wilayah.

“Siswa yang ab sen di hari pertama unas cen derung menyebar. Ada yang berasal dari sekolah di wilayah Banyuwangi Utara, Banyuwangi kota, dan Banyuwangi Selatan,” ujarnya. Menurut Dwi Yanto, peserta unas yang kemarin absen bisa mengikuti ujian susulan yang dijadwalkan berlangsung p ekan depan. Ujian susulan itu akan dilaksanakan mulai Senin (22/4) sampai Rabu (24/4) mendatang. “Bagi yang tidak hadir (dengan alasan) non mengundurkan  diri diberi kesempatan

mengikuti ujian susulan pada 22 April sampai 24 April,” ujarnya.  Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di sejumlah sekolah di Kota Gandrung dan sekitarnya, sejumlah siswa mengaku kecewa dengan lembar jawaban komputer (LJK) yang mereka terima. Alasannya, LJK ter sebut terlalu tipis, sehingga rawan berlubang saat diarsir. “Awalnya saya menerima soal dan LJK yang kondisinya robek. Beruntung soal dan LJK itu bisa diganti pengawas dengan segera.

Namun, saya agak kecewa karena LJK yang saya terima ternyata sangat tipis. Jadi, saya harus ekstra hati-hati saat mengarsir LJK tersebut,” ujar Citra, salah satu siswa SMA di Kecamatan Giri. Sementara itu, Bupati Ab dullah Azwar Anas terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui secara langsung unas hari pertama kemarin (15/4). Kunjungan langsung ke sejumlah sekolah oleh orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu juga bertujuan menyuntikkan semangat terhadap para siswa yang tengah mengerjakan soal ujian. Beberapa sekolah yang menjadi jujugan bupati adalah SMK Gajah Mada dan SMK PGRI 1 Giri.

Di dua sekolah tersebut, Anas mendapat laporan adanya beberapa soal dan LJK yang robek. “Saya datang ke sekolah-sekolah. Tanya ke penjaga, tidak ada masalah berarti. Memang ada soal yang robek, tapi sudah diganti karena tersedia soal cadangan. Secara umum unas hari ini (kemarin) berjalan lancar,” ujarnya. Dalam lawatan ke SMK PGRI 1 Giri, Anas mendapati satu bangku peserta unas yang kosong. Setelah ditanyakan kepada pihak sekolah, ternyata ada satu siswa yang me ngundurkan diri. “Ada siswa yang tidak ikut unas. Katanya dia sudah menikah. Saya meminta sekolah memastikan siswa tersebut bisa ikut unas, entah susulan atau kejar paket, agar dia memiliki ijazah,” pinta Anas. (radar)