Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harus Legowo Mundur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Langkah salah satu pemain asing Persewangi di pentas Divisi Utama PSSI musim lalu, Moukwelle Sylvain, melaporkan tim berjuluk Laskar Blambangan itu ke FIFA dan PSSI disikapi serius kalangan klub.

Sanksi pun bisa saja diterima tim kebanggaan Larosmania itu. Selain memperparah kondisi Persewangi karena berpotensi tidak dikucuri subsidi lagi, Persewangi juga terancam kehilangan hak tampil di kasta kedua sepak bola profesional.

Dampak yang paling ditakutkan adalah ancaman degradasi. Kekhawatiran itu disuarakan sejumlah klub yang ada di bawah naungan PSSI. Salah satunya disampaikan Master Taman Agung FC, Mohamad Syafii kemarin (26/9).

Dia menyatakan, adalah kerugian besar bila Persewangi sampai menerima sanksi atas masalah yang belum diselesaikan di Harus Legowo Mundur musim perdananya di Divisi Utama PSSI lalu. Syafi i menambahkan, sudah selayaknya harus ada upaya menyelamatkan Persewangi untuk bisa eksis ke depan.

Karena itu, kata dia, manajemen Laskar Blambangan harus segera mengambil langkah serius. “Persewangi harus diselamatkan,” tegasnya. Syafii yang juga pentolan Virgo FC itu pun menagih komitmen manajemen terhadap Persewangi

Dia menyarankan bila manajemen yang ada saat ini masih sanggup dan mau untuk melanjutkan kepengurusan di Persewangi, maka sudah sela yaknya segera dilaksanakan. Minimal masalah gaji yang tertunggak dan persiapan musim depan harus masuk dalam agenda penyelesaian dan persiapan.

Alternatif lain, Syafi i meminta agar pengurus legowo mundur dari kepengurusan tim. “Persewangi merupakan aset yang menjadi milik semua ma syarakat Banyuwangi. Mung kin ada figur lain yang bisa memimpin Persewangi ke depan,” cetusnya.

Hal yang sama juga di ungkap kan Hartoyo. Pentolan klub Artel Sembulung FC itu meminta harus ada upaya konkret dalam menyelamatkan Persewangi. “Kalau sampai di sanksi sayang juga. Tim ini sudah susah payah dari level amatir kok tiba-tiba turun kasta lagi,” serunya. Suara senada juga di ungkapkan Ketua Forum Club Ba nyuwangi, Hari Wijaya.

Dia mendukung penuh keberadaan figur baru yang bisa memimpin Persewangi lebih baik lagi. Apalagi di pentas Divisi Utama PSSI tentunya dibutuhkan sosok yang andal, tangguh, dan berwawasan dunia bola. “Konsekuensinya, Haji Nanang bisa mundur dari manajer,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ketidakmampuan manajemen Persewangi dalam memenuhi hak pemainnya berpotensi memunculkan dampak multidimensional. Bukan tidak mungkin akibat rentetan kasus tersebut, tim yang bersusah payah merangkak dari Divisi III hingga Divisi Utama itu harus kembali tersungkur di kompetisivsepak bola amatir.

Kemungkinan itu cukup besar dengan langkah salah satu pilar asingnya asal Prancis, Moukwelle Sylvain. Dia melaporkan kasus ter tung gaknyagaji pemain Persewangi ke FIFA dan PSSI. Bahkan, laporan itu sudah mendapat respons dari dua otoritas pengelola sepak bola di Indonesia dan internasional. (radar)