Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Helm Perampok Tertinggal di Teras

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SRONO – Polisi masih memburu pelaku perampokan di Dusun Blangkon, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Namun, hingga kini upaya polisi memburu tiga perampok yang menggasak perhiasan senilai Rp 250 juta ersebut masih beum ada titik terang. Sejumlah anggota Resmob sudah disebar untuk melacak para pelaku perampokan yang diperkirakan berjumlah tiga orang tersebut.

Yang pasti, polisi sudah mengantongi ciri-ciri perampok. Salah satu perampok berlogat Madura dan bersenjata parang. Keterangan itu disampaikan korban perampokan, Yayuk Miyastutik, 45. “Salah satu pelaku berlogat Madura. Tim kita terus kerja keras untuk menangkap pelaku,” kata Kapolsek Srono, AKP Jodana Gunadi. Terkait ulah perampok yang sempat meledakkan mercon, kapolsek menegaskan itu hanya untuk menyurutkan nyali korban agar tidak bertindak macam-macam.

“Suara mercon itu terdengar keras sampai radius 300 meter,” katanya. Meski suara tersebut sangat keras, tapi tetap tidak memancing warga keluar rumah. Sebab, letusan mercon tersebut justru membuat warga tidak berani keluar. Alasannya, suara tersebut dikira suara senapan. “Warga tidak berani keluar karena dikira suara senjata api,” imbuh kapolsek.

Sejauh ini, pihaknya sudah mengamankan sebuah helm yang ditengarai milik perampok. Helm tersebut ditemukan di teras rumah Miyastutik pagi hari usai kejadian. “Kita amankan helm itu. Sekarang ada di mako. Kita akan lacak siapa pemilik helm itu,’’ tandasnya. Rasinem, warga sekitar mengatakan, begitu mendengar suara mercon, dia langsung terbangun. Hanya saja, nenek berusia 70 tahun tersebut tidak berani keluar rumah karena mengira itu suara senapan.

“Saya kira suara tembakan Pak Polisi, jadi saya tidak keluar rumah,” tutur Rasinem yang rumahnya hanya berjarak 200 meter dari lokasi kejadian. Sementara itu, akibat perampokan tersebut, Yayuk hingga kini masih mengalami trauma mendalam. Bahkan, ibu beranak satu tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang dinilai aman. Istri Hartaman itu kini menginap di rumah kepala dusun setempat. “Korban masih trauma. Tadi malam saja tidur di rumah Pak Kamituwo (kadus, Red),” kata Kapolsek Jodana Gunadi.

Diberitakan sebelumnya, perampokan mengguncang Srono Kamis hari kemarin (17/5). Kawanan perampok bercadar itu menyatroni rumah Yayuk Miyastutik, 45, warga Dusun Blankon, Desa Kebaman, Srono. Dalam aksinya, perampok yang diperkirakan berjumlah tiga orang itu menguras perhiasan emas. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 250 juta. Barang-barang yang dibawa kabur perampok terdiri atas 3 kalung emas seberat 3 ons; 2 bandul emas; satu perhiasan jenis intan; satu buah berlian; 9 cincin emas, dan 2 ponsel merek Nokia. Selain itu, perampok bersenjata tajam itu juga membawa kabur sepeda motor Honda Vario Techno warna putih kombinasi merah.

Perampokan itu terjadi sekitar pukul 01.30. Saat kejadian, di dalam rumah tersebut hanya ada tiga orang, yakni Yayuk, Yesi Kurniasari, 13 (anaknya), dan Yopi Hermawan, 9 (keponakan Yayuk). Malam itu, ketiganya tidur di kamar tengah. Saat mereka tidur, perampok masuk dengan cara mencongkel pintu. Kemudian, mereka langsung menuju kamar tengah. (radar)