Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hilang Saat Bermain Arum Jeram

Paya relawan bencana alam melakukan pencairan di sungai tempat korban hilang di Dusun Mangli, Desa/Keçamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Para relawan bencana alam melakukan pencairan di sungai tempat korban hilang di Dusun Mangli, Desa/Keçamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin.

Terpental dari Ban yang Dinaiki

BANYUWANGI – Warga Dusun Mangli, Desa/Kecamatan Songgon, sempat geger kemarin (6/12). Agus 21, warga setempat, hilang terseret arus saat bermain arung jeram dengan menggunakan ban bersama lima temannya di sungai kampungnya.

Saat naik ban bersama teman-temannya itu, Agus terpental dari ban yang dinaiki dan hilang. Sementara itu, pelampung loreng yang dipakai korban berhasil ditemukan warga. “Kami masih melakukan pencarian,” kata Kapolsek Songgon AKP Bakin.

Latihan arung jeram pada pukul 15.00 itu dilakukan enam orang. Hanya, lima lainnya selamat. Lima teman korban itu adalah Kiki, Habib, Dian, Jikin, dan Sofa. Mereka melakukan arung jeram dari makam Dusun Pakis, Desa/Kecamatan Songgon. “Mereka itu sebenamya sudah menggunakan jaket pelampung,” terangnya.

Enam kawanan pemuda itu main arung jarum dengan naik dua ban bekas secara beriringan. Sekitar pukul 15.45, mereka berhenti di Dusun Mangli, Desa/Kecamatan Songgon. Saat kejadian itu, arus sungai sangat deras dan turun hujan. “Saat berhenti itu, Agus terpenltal dari ban yang dinaiki dan hilang,” ujar Bakin.

Hilangnya Agus itu langsung membuat warga geger. Mereka melakukan pencarian di sekitar sungai. Polisi yang mendapat laporan ada orang hilang juga ikut terjun bersama warga. “Kami turun ke lokasi setelah ada laporan,” kata Bakin.

Hingga pukul 18.00, upaya warga belum membuahkan hasil. Beberapa warga mencari korban disejumlah titik di sepanjang sungai tersebut. “Anggota bersama warga terus melakukan pencarian. Kita juga menghubungi Basarnas,” ujarnya.

Menurut Bakin, komunitas arung jeram pimpinan Rohman itu mengadakan latihan mulai dua bulan lalu. Hanya, mereka belum memiliki lisensi untuk kegiatan arum jeram. “Sepertinya belum ahli membaca situasi sungai,” terangnya.