Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hilang Tiga Hari, Ditemukan Penuh Luka

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

hilangBANYUWANGI – Warga Lingkungan Kanalan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, mendadak gempar pagi kemarin (12/6). Mereka di hebohkan penemuan sesosok pria dengan kondisi tubuh penuh luka di areal tanaman jagung di lingkungan setempat. Perut dan kedua tangan pria itu penuh luka sayat. Tidak hanya itu, korban juga menderita luka serius di bagian leher. Kodisi tersebut menimbulkan kecurigaan warga bahwa pria malang tersebut adalah korban per cobaan pembunuhan.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, korban kali pertama di temukan oleh Saihu, 41, pemilik tanaman jagung tersebut. Awalnya, pria asal Dusun Krajan, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, itu men duga sesosok tubuh yang tergeletak di tepi areal tanaman ja gung itu adalah orang gila yang sedang tidur Namun, saat didekati, Saihu mendapati tubuh pria tersebut penuh luka.

Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Saihu langsung melapor kepada ketua RT setempat. Begitu menerima laporan, pihak ketua RT langsung melaporkan hal itu kepada polisi. “Anehnya, saya tidak menemukan bercak darah di sekitar lahan tanaman jagung ini. Melihat lukanya, kemungkinan luka tersebut sudah diderita sekitar dua hari sebelum ditemukan. Yang pasti, saat saya temukan, korban masih hidup.

Mungkin karena men dengar suara saya, korban sempat menggerakkan kepala mes kipun hanya sekali,” ujar Saihu. Hal yang tidak kalah ganjil, imbuh Saihu, dirinya tidak menemukan korban saat berkeliling kebun jagungnya itu sehari sebelumnya, tepatnya Selasa sore (11/6). “Ke mungkinan  korban baru dibuang tadi malam (Selasa),” ujarnya. Kabar penemuan tubuh pria yang ditengarai sebagai korban per cobaan pembunuhan itu pun dengan cepat menyebar.

Tak lama berselang, kabar ter sebut akhirnya sampai ke te linga warga  ingkungan Sigodiwongso, Kelurahan Si ngotrunan, Kecamatan Banyuwangi. Kebetulan, Arifin, 50, warga Lingkungan Si ng o – diwongso, RT 02/RW 03, Kelurahan Singotrunan, dika barkan hilang selama tiga hari. Beberapa menit kemudian, petugas kepolisian datang di tempat kejadian perkara. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi langsung mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Islam (RSI) Banyuwangi.

Untuk meng ungkap penyebab pasti kejadian, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Di lain pihak, beberapa warga Lingkungan Singodiwongso yang datang ke TKP terperangah. Betapa tidak, pria yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan itu ter nyata Arifin.  Kontan saja, pu luhan tetangga korban lang sung berdatangan ke RSI Ba nyuwangi untuk melihat dari dekat kondisi korban.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Bagus Ikhwan, tidak menampik kemungkinan Arifin merupakan korban penganiayaan. “Kami sudah melakukan olah TKP. Kami juga akan memeriksa sejumlah saksi (untuk mengetahui penyebab pasti kasus ter sebut, Red),” ujarnya saat di konfi rmasi ketika berada di  RSI Banyuwangi. Menurut Kasatreskrim Bagus, awalnya pihaknya menduga korban melakukan percobaan bunuh diri.

Namun, berdasar keterangan dokter, tanda-tanda luka yang dialami korban, nyaris tidak mungkin dilakukan korban sendiri. “Sehingga, memungkinkan ada nya unsur pe nganiayaan atau pencurian dengan kekerasan. Dugaan itu masih kami da lami,” paparnya. Dijelaskan, saat melakukan olah TKP, petugas tidak menemukan barang bukti (BB) sen jata tajam, tali, atau bendabenda mencurigakan lain.

“Tidak ada BB yang ditemukan di TKP. Hanya saja, saat petugas datang, kondisi tanaman jagung di sekitar lokasi penemuan korban banyak yang rusak. Namun, itu masih harus kami dalami. Apakah jagung itu roboh akibat korban berkelahi dengan pelaku ataukah karena sebab lain,” pungkasnya. (radar)