Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hujan 8 Jam, 3 Kecamatan Terendam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Hujan deras yang mengguyur Rogojampi mengakibatkan air meluap ke rumah-rumah penduduk.

Arus Lalu Lintas Menuju Rogojampi Lumpuh

ROGOIAMPI – Hujan deras selama delapan jam yang melanda wilayah Rogojampi dan sekitar kemarin (8/6) mengakibatkan ratusan rumah terendam. Banjir dadakan tersebut disebabkan meluapnya air sungai yang tidak mampu menampung air hujan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, puluhan rumah dikabarkan terendam. Jalanan macet karena terendam air. Luapan air sungai tidak hanya dirasakan warga Rogojampi. Dua kecamatan,  Blimbingsari dan Singojuruh, juga terendam air hujan.

Di Rogojampi, banjir terparah melanda penduduk di Gang Sawo, Dusun Maduran. Banjir juga melanda sejumlah desa di Kecamatan Singojuruh dan Blimbingsari. Hujan yang turun sejak pukul 01.30 hingga pukul 09.30 Kamis (8/6) itu mengakibatkan sejumlah aliran sungai meluap.

Yang  parah, luapan air berasal dari aliran sungai lungun yang melintasi Dam Joyo di Desa Rogojampi. Akibat luapan air tersebut, puluhan rumah terendam air dengan ketinggian mencapai satu meter.

“Semua barang-barang elektronik saya rusak, alat dapur juga rusak,” ujar Bayu Bachtiar, 37, salah seorang warga Gang Sawo, Dusun Maduran, Desa Rogojampi. Luapan air juga masuk ke dalam rumah warga.

peralatan rumah tangga, mulai dari meja, kursi, kasur dan peralatan lainnya semuanya terendam air. Praktis, warga hanya bisa meratapi luapan air yang masuk ke dalam rumah mereka.

Sebelum air masuk ke dalam ruangan rumah. Warga sudah melakukan sejumlah antisipasi. Diarantaranya dengan memasang balok kayu, kain, dan tumpukan karung berisi pasir. Segala upaya dilakukan untuk menghalau air agar tidak masuk ke dalam ruangan rumah sia-sia.

“Air mulai naik ke perkampungan sekita pukul 07.00, setelah itu terus bertambah besar dan tinggi,” ungkap Saiful, 40, warga gang Sawo. Banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terparah sejak tahun 2000 lalu.

Meski banjir menggenangi rumah warga, air banjir tidak sampai meluber hingga ke jalan raya dan mengganggu arus lalu lintas. “Banjir seperti ini pernah terjadi di tahun 1997 silam, tapi lebih parah kali ini,” ungkap Mahmud, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi.

Luapan aliran sungai Dam Joyo itu juga mengalir deras di jalan raya protokol Rogojampi. Praktis, akibat aliran air ke jalan raya tersebut, arus lalu lintas dari arah Banyuwangi menuju Srono dan sebaliknya lumpuh total.

Kepadatan arus lalu lintas menumpuk hampir di seluruh badan jalan protokol Rogojampi. Aparat kepolisian, TNI AD, Taruna Siaga Bencana (Tagan) dan BPBD bersama warga bahu membahu mengatur lalu lintas dan membantu warga yang motornya mogok.

“Anggota kami bersiaga di setiap persimpangan jalan untuk mengatur arus lalu lintas dan memberikan imbauan kepada warga yang melintas untuk berhati-hati,” ujar Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri.

Banjir juga menyenangi seluruh halaman Puskesmas Gilik, Kecamatan Rogojampi. Praktis pelayanan kesehatan di Puskesmas itu lumpuh total, karena ketinggian air mencapai hampir satu meter. Dinding tembok pagar Puskesmas di sisi sebelah selatan juga arnbrol diterjang derasnya aliran air.

Karena air semakin tinggi, lima orang pasien yang semula menjalani rawat inap terpaksa dievakuasi dan dialihkan ke Puskesmas terdekat yang lebih aman, yakni di Puskesmas Gladag dan Puskesmas Kabat.

Tidak hanya di Puskesmas Gilik, pelayanan di kantor Kecamatan Rogojampi juga lumpuh. Pasalnya, kantor yang berada di tepi jalan raya juga ikut terendam banjir. Camat Rogojampi, Nanik Machrufi terjun langsung ke lokasi desa- desa yang terendam banjir.

Menurut Nanik, di Kecamatan Rogojampi ada tujuh desa yang terendam banjir, yakni Desa Pengatigan, Desa Rogojampi, Desa Gitik, Desa Manhir, Desa Aliyan, Desa Kedalaman, dan Desa Bubuk.

Meski banjir melanda tujuh desa di wilayahnya, hingga Kami sore (8/6) belum ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Namun demikian, puluhan rumah terendam air. “Kami sudah minta masing-masing kepala desa untuk mendata kerusakan akibat banjir, dan kami masih mendata. Semoga saja tidak ada korban jiwa dan kerusakan parah,” katanya.

Untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak banjir, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Bencana Daerah (BPBD), Tagana Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran (PMK) dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kesehatan.

Air banjir yang menggenangi Desa/Kecamatan Rogojampi baru surut sekitar pukul 12.00. Luapan air berangsur-angsur surut, akses jalan raya Rogojampi mulai kembali normal dan dilalui kendaraan Warga yang rumahnya  banjir mulai membersihkan endapan lumpur dengan air bersih. (radar)