Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hujan Abu Vulkanik, Warga Tetap Bertahan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SEBANYAK 18 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kampung Ndani Dusun Bejong, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, tidak terpengaruh dengan suara  gemuruh dan hujan abu vulkanik yang ditimbulkan dari Gunung Raung.

Warga yang ada di perkampungan dengan jarak sekitar delapan kilometer dari puncak Gunung Raung, itu terlihat masih tenang. Mereka, setiap hari melakukan aktivitas seperti hari biasa. “Sebetulnya agak takut kalau malam hari, tapi belum ada perintah mengungsi, ya tetap di rumah saja,” ujar Surahman, 49, salah satu warga setempat.

Kepala Dusun Bejong, Sudarmanto, mengatakan sejauh ini warga memang memilih bertahan dan tetap tinggal di rumahnya.Warga tidak ingin kejadian tahun  2012, yang diisukan Gunung Raung bakal meletus dan harus mengungsi. Mereka, menjual ternak dengan harga murah.

“Setelah ternak dijual dan mengungsi, ternyata tidak ada apa-apa. Sekarang kita masih tetap kerja di kebun seperti biasa,” ungkapnya. Mengenai adanya pijaran api dan hujan abu vulkanik, warga sudah mulai terbiasa. Artinya,  warga tidak terlalu percaya dengan isu-isu yang menyesatkan dari  warga.

“Warga kami sudah paham kapan waktunya mengungsi dan tidak,”  katanya. Sampai saat ini, jelas dia, untuk warga yang tinggal di Dusun Bejong yang meliputi Kampung Ndani  dan Pal Batu berjumlah 103 KK, Dusun Lider ada 146 KK, dan Dusun Kampung Anyar 74 KK.

Semua  dusun itu, berada di Desa Sumber arum, Kecamatan Songgon. “Total ada 323 KK yang terdampak langsung jika Gunung Raung meletus,” jelasnya. Sementara itu, meningkatnya status dan aktivitas Gunung Raung, sembaut membuat gusar Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel (inf) Fajar Setiawan.

Didampingi Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Kav) Mangapul Hutajulu, datang ke Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon kemarin (5/7). “Kedatangan kita hanya memastikan dan memantau kesiapan personel kami, jika sewaktu-waktu ada bencana,” kata Kolonel (Inf) Fajar Setiawan.

Fajar mengaku mengaku secara umum sudah cukup puas dengan  kesiapan petugas dalam mempersiap kan rencana kotinjensi bencana. Selain itu, masyarakat yang tinggal di daerah terdampak, juga masih tetap tenang dan tidak  anik.

“Koordinasi  petugas dengan TI dan Polri sudah  terjalin baik, dan ini harus terus ditingkatkan,” pintunya. Sebelum meninggalkan PPGA Raung, Danrem sempat berpesan kepada awak media yang melakukan peliputan agar tetap menjaga kode etik jurnalistik, dan ikut membantu petugas BPBD dalam menciptakan suasana mayarakat yang tenang. “Di pusat sudah heboh,  ternyata sampai sini masih tenang-tenang saja,” ungkasnya. (radar)