Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ijen Dibuka untuk Wisatawan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Aktivitas Pariwisata Dibatasi Radius 1 Km

BANYUWANGI – Ada kabar gembira bagi masyarakat yang penasaran dengan keindahan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Mulai hari ini, lokasi wisata di Desa Jambu, Kecamatan Licin, itu telah dibuka lagi untuk kepentingan wisata. Sebelumnya, selama lima bulan kawasan Gunung Ijen tertutup bagi wisatawan karena berstatus siaga dan waspada.

Kabar dibukanya kembali Tempat Wisata Alam Kawah Ijen disampaikan oleh Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III, Ir. Sunandar Trigunajasa N., melalui surat edaran yang dikirim ke kantor redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C, kemarin. “Hari ini wisata Gunung Ijen kita buka secara terbatas,” ujar Sunandar dalam surat edarannya. Masih menurut Sunandar, melalui Surat Edaran (SE) Bernomor SE.290/BBKSDA.JAT5/2012, Sunandar menyebut KWA Kawah Ijen dibuka secara terbatas setelah status Gunung Ijen turun dari siaga menjadi waspada.

“Wisata kawah Ijen dibuka lagi mulai 1 Juni 2012 (hari ini),” tandasnya. Maksud TWA Kawah Ijen dibuka secara terbatas adalah kegiatan pariwisata alam hanya dapat dilakukan sampai radius satu kilometer (km) dari kawah, atau maksimal sampai Pondok Bunder. “Dari Pondok Bunder tidak boleh naik lagi,” ungkapnya. Ada beberapa alasan KWA Kawah Ijen dibuka lagi, di antaranya melihat kegiatan wisatawan, penambang, dan mendukung pariwisata nasional.

“Untuk menjaga keamanan dan keselamatan, maka dibuka secara terbatas,” cetus Sunandar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Suprayogi, mengaku senang karena TWA Kawah Ijen dibuka kembali. “Saya belum dapat tembusan. Kalau memang benar (TWA Kawah Ijen dibuka), kami menyambut gembira,” kata Suprayogi. Bagi Kabupaten Banyuwangi, jelas dia, kawah Ijen merupakan salah satu potensi yang sangat tinggi di bidang pariwisata. Bahkan, Ijen termasuk salah satu segitiga berlian yang menjadi primadona pariwisata Banyuwangi.

“Segitiga berlian itu adalah kawah Ijen, Plengkung, dan Sukamade,” sebutnya. Minat wisatawan domestik dan mancanegara ke kawah Ijen, lanjut dia, sangat tinggi. Tetapi, karena Gunung Ijen berstatus siaga, maka kegiatan wisata dan penambangan ditutup sementara. “Kami bersyukur sekali kalau mulai besok (hari ini) sudah dibuka lagi untuk umum,” ujar pejabat yang akrab dipanggil Yogi itu. Pemkab Banyuwangi, masih kata dia, sangat memperhatikan potensi di KWA Kawah Ijen.

Sarana infrastruktur, terutama jalan menuju kawah Ijen, akan diperbaiki. “Karena terbatasnya anggaran dalam APBD, perbaikan jalan tersebut akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, sejak 18 Desember tahun lalu status Gunung Ijen dinaikkan dari waspada (level II) menjadi iaga (level III). Akhir Januari sampai awal Februari 2012, aktivitas gunung api aktif tersebut menurun, sehingga 8 Februari statusnya diturunkan dari siaga menjadi waspada.

Awal Maret, aktivitas Gunung Ijen kembali meningkat. Akibatnya, pada tanggal 12 Maret statusnya kembali dinaikkan menjadi siaga. Kini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menurunkan status Gunung Ijen. Penurunan status dari siaga (level III) menjadi waspada (level III) itu dilakukan karena temperatur kawah gunung dengan ketinggian 2,386 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut turun. Alasan lain, sebulan terakhir intensitas kegempaan vulkanik, baik gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, maupun tremor vulkanik, di gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso itu juga menurun. (radar)