Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ikan dari Muncar Dikirim ke Luar Daerah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Seorang pedagang menimbang cumi-cumi di Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, kemarin.

MUNCAR – Ikan hasil tangkapan para nelayan yang ada di pesisir Muncar, Kecamatan Muncar, selama sepekan terakhir cukup melimpah. Stok ikan yang tinggi itu, kini mulai banyak yang dijual ke luar daerah, seperti Surabaya dan Bali.

Beberapa mobil pikap, terlihat parkir di pinggir jalan raya sekitar Pelabuhan Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar kemarin (4/6). Kendaraan itu, siap mengangkut ikan yang akan dikirim luar kota. “Ikan mulai banyak itu sejak awal Ramadan,” cetus Sandi Santoso, 35, salah satu pedagang ikan.

Santoso yang tinggal di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu menyebut permintaan ikan dari para pedagang yang ada di luar kota cukup tinggi. “Kita masih belum mampu memenuhi semua pemiintaan itu,” katanya.

Pengiriman ikan ke luar daerah itu, terang dia, biasanya hanya satu jenis ikan dengan satu tujuan. Tapi karena stok ikan yang belum bisa memenuhi permintaan, maka pengiriman dilakukan dengan jenis ikan yang dicampur.

“Jenis ikan kita campur itu agar pengiriman bisa lancar,” terangnya. Untuk pengiriman ikan ke luar daerah, jelas dia, yang paling banyak ikan jenis cumi-cumi, tongkol, dan putihan. Selain itu, juga ada beberapa ikan jenis lain.

“Kalu hari ini (kemarin), pengiriman yang paling banyak cumi-cumi,” ungkapnya.  Pedagang ikan lainnya, Yamuzi, 51, yang juga dari Desa Kedungrejo, menyampaikan harga ikan tidak mengalami penurunan. Sebab, banyaknya ikan yang ditangkap nelayan itu bersamaan dengan momen Ramadan.

“Cumi- cumi harganya mulai Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram, melihat besar dan kecilnya,” terangnya. Harga ikan yang juga tidak menurun meski tangkapan nelayan melimpah, itu ikan jenis tongkol yang masih bertahan dengan harga Rp 15 ribu per kilo gram. Ikan putihan juga masih bertahan Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram.

“Harga yang tinggi karena puasa, permintaan juga tinggi,” cetusnya. (radar)