Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Infrastruktur Duduki Posisi Pertama

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

infraBANYUWANGI – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perdesaan terus bergulir. Hingga tahun saat ini program pemerintah pusat itu masih berjalan. Di tingkat kabupaten, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa (BPM-PD) merupakan kantor yang turut menangani dan mengawasi PNPM. Tercatat ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam PNPM Perdesaan di tahun 2013 ini. Kepala BPM-PD Penny Handayani mengatakan, kegiatan prasarana atau infrastruktur menduduki posisi tertinggi.

Dalam rapat kemarin (22/10) yang juga dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Slamet Karyono, Penny menambahkan, kegiatan tersebut atas dasar kebutuhan masyarakat yang terlebih dahulu diajukan melalui serangkaian tahapan. Kegiatan prasarana dan infrastruktur tersebut meliputi jalan, jembatan, irigasi, saluran air bersih, jaringan pipa, fasilitas MCK hingga gedung kesehatan. Dalam rapat yang dihadiri oleh 19 camat serta stakeholder, termasuk Bank Jatim, Slamet Karyono memberikan pencerahan bahwa dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan ada empat hal yang perlu ditekankan.

Pertama adalah melihat dan menginventarisasi potensi desa. Apa saja yang ada di desa tersebut, mulai sumberdaya alam, manusia dan sebagainya. Selanjutnya yang kedua adalah mentransfer potensi dari luar desa yang kemudian bisa dicontoh ataupun berkolaborasi. Contoh sederhana, sebuah desa mempunyai potensi membuat kerajinan sejenis manik-manik. Sedangkan desa sebelah merupakan penghasil kelapa.

Dengan mentransfer dan berkolaborasi, maka bisa mengambil tempurung kelapa untuk dibuat kerajinan. Setelah menginvetaris potensi desa, maka mengolah sumberdaya atau potensi desa tersebut. Dan yang keempat, mengetahui jumlah nilai kemiskinan di desa. ”Dengan begitu, setelah dilaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan, nilai kemiskinan di suatu desa tersebut berkurang. Kalau berkurang hingga berapa persen,’’ jelas Slamet Karyono. (radar)