Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Investigasi KMP Rafelia II Menjurus ke Perizinan Kapal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 Investigasi-Menjurus-ke-Perizinan-Kapal

TIM Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terus melakukan penyelidikan demi mengungkap penyebab  pasti tenggelamnya Kapal Motor Penumpang  (KMP) Rafelia II di Perairan Selat Bali Jumat lalu (4/3).

Tim yang dipimpin Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi  (KNKT), Kapten Aldrin Dalimunte, itu datang  langsung ke Banyuwangi untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kejadian  nahas yang menyebabkan enam orang meninggal dunia tersebut.

Setelah melakukan penyelidikan di lokasi tenggelamnya kapal nahas tersebut Senin (7/3), tim tersebut melanjutkan penyelidikan terhadap petugas Syahbandar dan driver kapal kemarin (8/3).

“Hari ini (kemarin) kami meneruskan investigasi terhadap petugas Syahbandar di Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang, juga tambahan kepada driver  kapal,” ujar Aldrin dikonfirmasi usai bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Aldrin mengaku sudah mengantongi sejumlah data terkait kecelakaan laut tersebut. Dia berharap data-data yang sudah dikumpulkan itu bisa menambah khazanah dalam menganalisis tenggelamnya KMP  Rafelia II. Sayang, Aldrin mengaku tidak bisa menyampaikan kesimpulan awal penyebab  kejadian nahas tersebut.

“Sebagai lembaga, kami harus menganalisis, sehingga mendapat hasil yang pasti,” cetusnya. Aldrin mengaku jangka waktu proses penyelidikan tersebut tidak ditentukan. Jika dibutuhkan, kata dia, pihaknya akan terus berada  di Banyuwangi bahkan ke tempat-tempat terkait lain.

“Penyelidikan tidak hanya di lokasi kejadian,tapi juga di tempat-tempat lain, seperti perizinan kapal dan lain-lain,” tegasnya. Aldrin mengaku, setelah analisis  tuntas dilakukan, pihaknya akan  menyusun laporan dan disampaikan  kepada presiden melalui  Menteri Perhubungan (Menhub).

Selain itu, hasil analisis juga akan disampaikan pada forum rapat  dengar pendapat (hearing)  dengan DPR RI. “Setelah itu kami akan menyampaikan rekomendasi tersebut kepada seluruh pihak  terkait dalam kecelakaan itu. Sehingga KNKT berharap ada safety action yang dilakukan  pihak-pihak terkait,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas berharap sosialisasi dan rekomendasi hasil penyelidikan KNKT tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi juga disampaikan kepada seluruh user di lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

“Selama ini kalau ada rekomendasi, KNKT melakukan release di Jakarta. Jika hasil penyelidikan dan rekomendasi disampaikan di Banyuwangi, kami menyambut baik. Pemkab akan memfasilitasi mengumpulkan semua stakeholder, termasuk nakhoda, agar  diberi rekomendasi,” tandasnya.

Bupati Anas menambahkan, berdasar informasi awal yang dia  terima dari KNKT, pasca KMP  Rafelia II karam, beberapa hal yang kurang baik masih dilakukan kapal-kapal lain. “Tetapi, saya  tidak ingin menyebutkan apa itu. Sebab, itu informasi internal yang  disampaikan kepada kami. Yang jelas, kami berharap kejadian serupa tidak terulang,” kata dia.

Oleh karena itu, imbuh Anas, agar rekomendasi yang disampaikan KNKT sampai kepada seluruh user di Banyuwangi, dia berharap penyampaian hasil investigasi dan rekomendasi tidak hanya dilakukan di Jakarta, tapi  juga di Banyuwangi.(radar)