Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jalur Mudik Diawasi Drone

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

BANYUWANGI – Pengawasan arus lalu lintas musim mudik Lebaran tahun ini semakin ketat. Polres Banyuwangi telah menyiapkan tim pemantau khusus yang mengamati jalur mudik dengan pesawat tanpa awak (drone).

Polres Banyuwangi juga menyiapkan tim untuk mengurai kemacetan yang terjadi serta mengantisipasi kecelakaan. Sasaran utamanya masih di seputar jalur mudik yang rawan kemacetan seperti Kecamatan Wongsorejo hingga Pelabuhan Ketapang, serta Wilayah Kecamatan Kalibaru yang berb atasan dengan wilayah Kabupaten Jember.

Kasat Lantas Polres Banyuwangi, AKP Ris Andrian Yudo Nugroho SH.

Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP Ris Andrian Yudho Nugroho mengatakan, polres menyiapkan tim Murai Macan (Urai Kemacetan dan Antisipasi Kecelakaan) yang akan di sebar di beberapa titik kemacetan.

Tujuannya agar ada anggota yang bereaksi cepat tanpa menunggu saat terjadi sebuah peristiwa yang mengganggu lalu lintas.  Ris Andrian menambahkan, ada 20 anggota polisi yang menjadi bagian dari tim Murai Macan.  Mereka secara bergantian akan standby selama 24 jam untuk mengantisipasi kemacetan.

“Mereka akan kita tempatkan di titik-titik rawan yang sudah kita petakan. Nanti tiap shift ada 20 anggota yang standby, kita harap nanti  bisa membantu saat jalanan sudah crowded. Kita akan mulai beroperasi setelah operasi ketupat berjalan,” terang Ris Adrian.

Dia menambahkan, untuk mendukung tim tersebut, pos digital yang berada di lantai 3 Pelabuhan ASDP Ketapang juga akan diaktifkan. Tak hanya memantau di sekitar Banyuwangi, tetapi juga untuk pelabuhan Ketapang hingga Gilimanuk.

Selain itu, Polres menambah satu unit lagi drone yang difungsikan untuk melakukan pemantauan dari udara. Andrian mengatakan, drone itu memiliki daya jelajah hingga radius 8 Kilometer (Km) dari pos pantau atau tempat pengendali drone.

“Akan kita tambah satu lagi. Rencananya bisa sampai memantau di Selat Bali, tapi sepertinya sulit melihat anginnya kencang. Dari pos kami di pelabuhan, kita juga terkoneksi dengan Dishub, Kominfo, ASDP, dan instansi lainnya,” pungkas perwira asal Semarang itu. (radar)