Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jamaah Islam Aboge Lebaran Kemarin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Para pengikut Islam Alif Rebo Wage (Aboge) di Kampung Bongkoran, Dusun Sragi Tengah, Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, melaksanakan Idul Fitri kemarin (19/7). Meski pemerintah sudah menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah padaJumat lalu (17/7), tapi belasan pengikut Islam Aboge itu baru melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Baitul Muttaqin di kampungnya pagi kemarin.

“Dulu pengikut Aboge ini banyak, sekarang tinggal yang tua-tua saja,” cetus salah satu jamaah Islam Aboge yang enggan dikorankan namanya. Salat Id yang dipimpin Kiai Slamet itu dilaksanakan secara tertutup di Masjid Baitul Muttaqin.

Sekitar pukul 06.30 pengikut aliran tersebut mulai berdatangan sambil membawa ancak berisi nasi tumpeng. “Kita salat Id sama yang lain, dua rakaat dilanjutkan khotbah,” ujar Zainudin, 58, salah seorang tokoh Aboge. Saat salat Id itu mereka tidak menggunakan pengeras suara.

Mereka mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil, di dalam masjid secara bersama-sama. Pintu dan jendela masjid tertutup rapat. Usai melaksanakan salat Id, jamaah keluar dari dalam masjid dan duduk di serambi secara melingkar. Kemudian, salah satu tokoh memimpin tahlil yang dilanjutkan kenduri.

“Kenduri ini sebagai wujud syukur kepada Allah atas karunia yang diberikan, yakni umur panjang. Sehingga, kita bisa melaksanakan puasa sebulan penuh,” katanya. Menurut Zainudin, penentuan 1 Syawal bagi aliran Aboge adalah  menggunakan perhitungan Jawa, yakni dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan  Jim.

Dalam setahun terdiri atas 12 bulan, dan sebulan ada 30 hari dengan hari pasaran berdasar perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing. Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif, terang dia, jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Minggu Pon  (Hakadpon), tahun Jim Awal  pada Jumat Pon (Jimatpon), dan tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing).

Sementara itu, tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada. Kamis Legi (Bemisgi), tahun  Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge). “Kami hanya meneruskan ajaran  leluhur kami,” terangnya.

Aliran Aboge itu, ungkap dia, sudah ada sejak lama di Kampung Bongkoran, Dusun Sragi Tengah, Desa Sragi. Pusat kegiatan Islam Aboge di wilayah Kabupaten Banyuwangi itu berada di Terongan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru.

“Masyarakat kampung sini sudah biasa. Walau berbeda tiap tahun tetap tidak ada masalah,” imbuh Mariyo, pengikut aliran Aboge. (radar)