Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jambewangi Perekaman KTP-el Terendah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

puluhan-warga-menunggu-panggilan-untuk-perekaman-ktp-el-di-kantor-kecamatan-sempu-kemarin

SEMPU – Proses perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) elektronik (EL) masih terus berlangsung hampir di seluruh kantor kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Akibat banyak warga yang akan mendapatkan kartu  identitas diri, kegiatan itu dilakukan hingga sore dan malam.

Agar terlayani, warga banyak yang harus antre hingga berjam- jam. Lamanya proses perekaman itu, karena setiap warga harus menjalani pemeriksaan  data diri, rekam retina mata,  sidik jari, dan baru pengambilan  gambar. “Saya sudah menunggu tiga jam, tapi belum terlayani,”  terang Supriyanto, 50, salah  seorang warga Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Proses perekaman KTP-el di kantor Kecamatan Sempu itu  dilayani hingga malam. Lembur  itu dilakukan untuk mengejar  target sebelum batas akhir 31 September 2016. “Sehari perekaman rata-rata bisa menyelesaikan 100 orang, tapi kalau sampai malam  bisa 200 orang,” cetus Camat  Sempu, Kholid Askandar.

Khusus untuk lansia dan ibu hamil, terang dia, dalam perekaman itu diberi prioritas agar tidak menunggu lama. “Kita sudah berupaya untuk cepat  dengan minta pemohon mengumpulkan berkas,” katanya. Bila berkas itu dianggap  kurang lengkap, terang dia, maka akan dikembalikan kepada  pemohon untuk dilengkapi.

Berkas yang sudah lengkap, namanya akan dipajang di papan pengumuman untuk melakukan perekaman. “Ini untuk mempercepat dan warga biar tidak antre lama,” terangnya. Warga yang antre dan terkesan lama dalam perekaman,  Camat Kholid menyebut karena   peralatan untuk perekaman  data ini hanya ada satu set yang terdiri perekam sidik jari, scan  tanda tangan, rekam retina   mata, dan kamera untuk pengambilan gambar.

“Alat hanya satu set, warga harus bersabar  menunggu giliran,” dalihnya. Camat menyebut dari data yang dilansir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Banyuwangi, di  wilayah Kecamatan Sempu ini yang paling banyak belum  melakukan perekaman KTP-el   ini adalah Desa Jambewangi  dengan jumlah 800 orang, disusul Desa Karangsari kurang 500  orang, dan Desa Temuguruh   300 orang.

Menurut camat, di wilayah Kecamatan Sempu ini warga yang harus memiliki KTP-el ada 28.389 jiwa. Untuk perekaman data kali ini jumlahnya 2.863 jiwa. “Dari 2.863 warga yang harus melakukan perekaman  itu, yang sudah difoto sebanyak 1.800 jiwa,” terangnya.

Dengan mepetnya batas akhir perekaman pada 30 September 2016, terang dia, pihaknya terus menyosialisasikan kepada warga melalui perangkat desa untuk segera melakukan perekaman KTP-el. “Kami terus melakukan sosialisasikan,” terang kepala seksi (Kasi) Pemerintahan kantor Kecamatan Sempu Ali Imron.

Sementara itu, Kepala Desa Jambewangi, Suprayitno, 41, saat dikonfirmasi terkait banyaknya warga yang belum melakukan perekaman KTP-el, menyatakan itu diduga  masyarakat apatis mengurus  KTP-el. Sebab, tidak sedikit dari  warga yang sudah melakukan  perekaman masal, tapi KTP-el   belum jadi.

“Warga sudah lama melakukan perekaman KTP-el,  tapi belum diberikan,” katanya.  Apalagi, lanjut dia, pencetakan KTP-el itu harus dilakukan sendiri ke kantor Dispendukcapil di Banyuwangi. “Kami sudah berupaya maksimal, warga  sebenarnya juga senang,” ungkapnya pada Jawa Pos Radar  Genteng.

Menurut Suprayitno, sebanyak  800 orang yang belum melakukan perekaman data untuk KTP-el itu, tersebar merata di enam dusun, yakni di Dusun Sidomulyo, Sumberejo, Panjen, Krajan, Parastembok, dan Dusun  Telogosari. (radar)