Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Janda Tewas Penuh Tusukan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

jandaDiduga Korban Perampokan, Pelaku Dua Orang

ROGOJAMPI – Nasib tragis menimpa Kholisah alias Paini, 52. Janda beranak dua asal Dusun Jatisari, Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu tewas mengenaskan dengan luka ba cok di tubuhnya Jumat dini hari kemarin (3/5). Kuat dugaan, Paini menjadi korban pembunuhan oleh dua orang yang kini masih dalam pencarian polisi. Diperoleh keterangan, petaka terjadi ketika dua orang bertamu ke rumah korban sekitar pukul 20.00 Kamis (2/5) kemarin.

Tam paknya korban kenal de n gan dua pelaku yang datang mengendarai Honda Beat warna putih tersebut. Buktinya, ke dua tamu itu disuguhi bakso dan kopi. Mereka bertiga pun berbincangbin cang di ruang tengah. Entah apa yang sedang dibahas dalam perbincangan tersebut. Tiga jam berselang (pukul 23.00), dua pelaku keluar dari rumah mengendarai motor ke arah utara. Beberapa saat kemudian, korban ber lari keluar rumah sambil berteriak min ta tolong.

Wanita yang ditinggal meninggal suaminya tiga tahun silam itu lunglai, lalu ambruk berlumuran darah di teras rumah tetangganya. Mendengar teriakan keras itu, warga se kitar langsung keluar rumah. Mereka melihat kondisi Paini sudah tak berdaya. Warga langsung bergegas membawanya ke Rumah Sakit Nahdlatul Ulama, Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.

Ada sejumlah luka yang ditemukan di tubuh korban, antara lain luka tusukan di perut kiri, luka robek di pelipis mata kiri, dan luka benjol di kepala bagian belakang  Lantaran te kanan darah korban sangat lemah, pihak Rumah Sakit Nahdlatul Ulama, Mangir, merujuk korban ke Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambaran. Nahas, akibat pendarahan hebat itu, korban dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Al-Huda.

“Saya tahu waktu bibi tergeletak di teras Pak Min. Tubuhnya mengeluarkan banyak darah,” ungkap Agus Sudarto, 32, keoonakan korban, kemarin. Dia menceritakan, dua orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan sudah melarikan diri. Upaya warga mengejar pun sia-sia. ‘’Mungkin dua orang itu sudah sejauh lima kilometer dari sini. Kalau dikejar, mungkin tidak ketemu,’’ ujar Agus saat ditemui di rumah duka.

Qomarudin, 32, putra Paini menuturkan, begitu mendengar kabar ibunya dibunuh, dirinya tancap gas ke lokasi kejadian. ‘’Begitu dapat kabar buruk, saya langsung datang. Tetapi, ibu saya katanya sudah ada di rumah sakit NU,” ujar pria yang tinggal di Dusun Curah Ketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu. Qomarudin sempat menemui sang ibu di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama, Mangir.

Saat di rawat, ibunya tersebut masih bisa bercakap-cakap. Qoma rudin pun memprediksi ibu nya akan sembuh. “Tapi, kata dokter tekanan darah ibu rendah. Dokter menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit lain. Kami ditawari ke RSUD Blambangan atau RS Al-Huda, Gambiran,” terangnya. Akhirnya, keluarga menghendaki dirujuk ke Rumah Sakit Al- Huda, Kecamatan Gambiran. Sayang, korban meninggal da lam perjalanan.

‘’Ibu saya meninggal ketika sampai di Cluring, kira-kira pukul 03.00,” jelasnya. Agus mengungkapkan, pelaku juga mengambil kalung emas dan dompet milik ibunya. ‘’Tapi, dompetnya ditemukan anak-anak yang sedang cangkrukan di perempatan jalan. Kira-kira dari sini jaraknya satu kilometer,” tambahnya. Di dalam dompet itu masih ada sejumlah uang dan kartu tanda penduduk (KTP).

Meski begitu, belum diketahui apakah pe laku berhasil membawa kabur uang lain. ‘’Mungkin dompetnya jatuh di jalan, lalu di temukan anak-anak itu,” duganya. Di sisi lain, ada sebuah jaket jumper warna hitam yang tertinggal di rumah korban. Pasca kejadian, kursi berantakan dan bercak darah membekas di lantai dan tem bok. ‘’Semua barang-barang itu dibawa Pak Polisi. Semua orang sini juga mencari pisau yang digunakan menusuk ibu saya, tapi nggak ketemu sampai sekarang,” ulasnya.

Kapolsek Rogojampi Kompol Bagio SP langsung bergerak setelah menerima kabar terkait peristiwa tersebut. Sampai kemarin, polisi masih melacak identitas korban dan mencari pelaku. ‘’Dua pelaku kita tetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang),” tegasnya. Polisi memastikan kasus yang menimpa Paini itu masuk kategori penganiayaan berat (anirat) disertai pencurian dengan kekerasan (curas). ‘’Barang-barang yang kita temukan di lokasi sudah kami amankan,” tandas Bagio. (radar)