Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jangan Terpengaruh Hasil Quick Count

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

janganPEMILIHAN presiden dan wakil presiden sudah selesai kita laksanakan 9 Juli lalu. Kita semua pantas lega karena pesta demokrasi itu telah selesai dengan aman. Bahkan, dua kandidat, Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jusuf Kalla menyatakan terima kasih kepada rakyat Indonesia karena pilpres yang menghabiskan uang rakyat triliunan rupiah itu berlangsung lancar dan penuh dengan suasana kegembiraan.

Sayangnya, suasana aman, damai, dan demokratis itu dirusak oleh hasil quick count yang berbeda-beda dari sejumlah lembaga survei. Satu pihak memenangkan Prabowo- Hatta, pihak lain memenangkan Jokowi-JK. Bahkan, masing-masing kubu sudah mengumumkan klaim kemenangan meski hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum keluar.  

Kondisi ini diperparah dengan penayangan hasil quick count secara terus menerus yang dilakukan oleh stasiun televisi yang berafiliasi kepada dua kubu calon. Tak mengherankan, saat ini pendukung kedua kubu mulai meradang. Tak hanya di dunia nyata, di dunia maya juga terjadi saling klaim kemenangan berdasarkan hasil quick count lembaga-lembaga survei tersebut. Benih-benih kekisruhan pun kembali muncul.

Sebagai rakyat, kita semua berharap agar pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan dengan aman hingga saat pelantikan capres dan cawapres terpilih pada 20 Oktober mendatang. Kedua kubu, baik tim sukses, kedua kandidat, parpol pengusung, maupun pendukungnya, harus sama-sama lebih dewasa dalam menyikapi hasil quick count. Ingat, hasil yang mereka keluarkan hanya berdasarkan sampel. Dari jutaan TPS yang ada di seluruh Indonesia, mereka hanya mengambil ribuan TPS saja. 

Sehingga, hasil quick count lembaga-lembaga survei tersebut bisa salah, bisa juga benar. Mari kita menunggu hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU. Sebagai warga negara yang baik, kita harus ikut mengawal proses penghitungan di setiap tahapnya. Baik dari PPS ke PPK, kemudian tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Tahap demi tahap ini perlu dikawal ketat. Jangan sampai ada pihakpihak, baik penyelenggara pemilu maupun pihak lain, yang sengaja melakukan manipulasi data untuk memenangkan salah satu kubu.

Jika praktik kecurangan ini terjadi, hal inilah yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Berikut ini adalah suasana pencoblosan yang dilakukan masyarakat Banyuwangi dan Situbondo di sejumlah TPS. Meski mereka berbeda pilihan, tidak ada kesan permusuhan di wajah-wajah mereka. Bahkan, saat perhitungan suara berlangsung, mereka tetap bahagia meski calonnya kalah. Jangan sampai suasana adem ayem ini dirusak oleh lembaga survei dan televisi nasional yang menayangkan hasil quick count berbeda-beda. (radar)