Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jarang Pulang, Memilih Tinggal di Rumah W arga

Elni Nurfida bersama rekan bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Wongsorejo, Jumat lalu (8-9).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Elni Nurfida bersama rekan bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Wongsorejo, Jumat lalu (8-9).

TERPENCIL dan serba terbatas. ltulah yang dirasakan oleh salah satu relawan dari Program Banyuwangi Mengajar. Harus mengajar di tempat terpencil dengan segala keterbatasan, termasuk terbatasnya akses internet, dan hanya dikelilingi oleh lahan perkebunan.

Elni Nurfida adalah mahasiswi yang baru saja lulus di tahun 2017 ini. Dia merupakan salah satu relawan Banyuwangi Mengajar. Di tengah kondisi cuaca terik di musim kemarau yang melanda Dusun Karangrejo, Desa Wongsorejo, Elni masih memperjuangkan ambisinya untuk mencerdaskan anak-anak di kecamatan paling utara Banyuwangi itu.

Selama menjalani rutinitasnya mengajar di SMPN 4 Wongsorejo, Elni tinggal di rumah warga. Elni bersama rekannya yang mengikuti program Pemkab itu mengaku senang dengan apa yang dijalaninya saat ini.

Wanita kelahiran tahun 1998 ini mengajar tiga mata pelajaran di SMPN 4 Wongsorejo. Mata pelajaran yang diberikan oleh Elni yaitu Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, dan Keterampilan.

Tidak ada waktu untuk mengeluh saat pagi menjelang. Semua materi harus disiapkan oleh sang guru muda itu. Untuk wilayah Kecamatan Wongsorejo, tenaga pengajarnya memang tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, dengan adanya program tersebut masalah kekurangan guru dapat teratasi.

Dan nanti, diharapkan para murid dapat lebih fokus menerima pelajaran yang diberikan. Mengajar di daerah pelosok memaksa Elni untuk bisa menemukan cara mengajar yang efektif namun dengan cara yang simpel. Salah satunya dengan menentukan metode belajarnya sendiri.

“Mengajar di daerah jauh dari kota merupakan tantangan tersendiri karena harus lebih memahami karakter murid dan lebih sabar dengan tingkah mereka,” ujar Elni. Dusun Karangrejo, Desa Wongsorejo merupakan daerah yang terkena dampak kekurangan air bersih yang disebabkan oleh rusaknya pompa mesin.

Hal tersebut pun mendorong Bupati Anas untuk ikut terjun langsung ke lokasi guna meninjau dusun tersebut. Saat mengunjungi Dusun Karangrejo, Abdullah Azwar Anas bertemu dengan para relawan Program Banyuwangi Mengajar.

Bupati Anas berpesan pada mereka supaya tetap bersemangat untuk mengajar anak-anak yang ada di dusun itu. Bupati Banyuwangi tersebut juga mengimbau hendaknya para relawan tidak hanya fokus pada kegiatan mengajar saja, melainkan juga dapat berinteraksi dengan anak- anak di luar jam pelajaran.

Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai upaya sosialisasi agar anak-anak tersebut tidak sampai putus sekolah. Pemberian sosialisasi juga bertujuan untuk mengurangi angka pernikahan dini di wilayah tersebut.

“Di sini beruntung, anak-anaknya mau diajak berkoordinasi. Mereka mengerti dan paham dengan sosialisasi yang kami berikan,” papar Elni. Mahasiswi lulusan IAIN Jember tersebut menyebutkan bahwa dia sudah mengajar di SMPN 4 Wongsorejo selama dua bulan.

Dan selama itu, perempuan asli Desa Blambangan, Kecamatan Muncar tersebut mengaku jarang pulang karena jarak lokasi mengajar dengan kediamannya cukup jauh, sekitar 40 kilometer (km). “Kerasan juga sih, di sini. Saya pulang ke rumah tidak tentu, kadang satu minggu sekali atau dua minggu sekali,” tandas Elni. (radar)