155 Jamaah Sudah Jalani Tarwiyah
MAKKAH – Jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi dari KBIH Sabilillah yang mengikuti prosesi tarwiyah ternyata 155 orang, bukan 47 seperti yang diberitakan kemarin. Ratusan jamaah yang mengikutipro sesi tarwiyah itu ternyata telah rampung melaksanakan ibadahnya di Arafah kemarin.
Sementara itu, wukuf akan dilaksanakan hari ini setelah salat duhur. Herman Suyitno, salah satu tim peliput haji untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi, mengatakan sebenarnya jamaah dari KBIH Sabilillah yang mengikuti tarwiyah 156 orang.
Namun, satu jamaah mengalami sakit. Sehingga, yang bersangkutan terpaksa tidak ikut. Jamaah tersebut akan diikutkan safari wukuf. ”Tarwiyah ini hukumnya sunah. Alhamdulillah sudah kami laksanakan,” ujar ketua rombongan KBIH Sabilillah itu.
Herman menambahkan, setelah salat isya Jumat lalu (9/9), jamaah sudah harus siap menggunakan pakaian ihram. Sabtu kemarin (10/9) jamaah sudah berada di Mina. Mereka berada di Mina sampai subuh. Setelah itu, mereka menuju Arafah untuk melaksanakan salat subuh.
”Setelah salat subuh, jamaah beristirahat untuk mempersiapkan diri melaksanakan wukuf setelah salat duhur (hari ini),” jelas Herman. Sekadar diketahui, tarwiyah adalah hari ke delapan bulan Zulhijah. Tarwiyah bermakna berpikir atau merenung.
Dengan begitu, hari tarwiyah disebut juga hari merenung dan berpikir. Penamaan tarwiyah ini berkaitan erat dengan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Ismail melalui suatu mimpi. Mimpi itu terjadi pada malam tanggal 8 Zulhijah.
Nabi Ibrahim merasa ragu tentang kebenaran mimpinya tersebut. Apakah mimpi itu benar berasal dari Allah SWT dan menjadi suatu perintah yang harus dikerjakan ataukah hanya berasal dari bisikan setan yang mengganggunya. Sampai siang harinya Nabi Ibrahim terus berpikir dan merenung tentang mimpinya tersebut.
Pada malam 9 Zulhijah, Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi yang sama, yaitu menyembelih putranya, Ismail. Mimpi yang kedua itu mulai menimbulkan keyakinan dalam hati Nabi Ibrahim bahwa perintah itu benar berasal dari Allah SWT.
Itu dapat dihubungkan dengan nama hari kesembilan bulan Zulhijah, yaitu hari Arafah. Arafah bermakna pemahaman atau pengetahuan. Maksudnya, Nabi Ibrahim sudah mulai paham tentang kebenaran dan tujuan mimpinya. Pada malam tanggal 10 Zulhijah, Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi serupa.
Oleh karena mimpi itu sudah tiga kali dialami, besoknya (siang hari tanggal 10 Zulhijah) Nabi Ibrahim memutuskan melaksanakan mimpi tersebut setelah terlebih dahulu berdiskusi dengan anak dan istrinya. Sementara itu, seluruh JCH Banyuwangi yang tidak mengikuti tarwiyah kemarin dilaporkan telah berangkat menuju Arafah setelah salat duhur waktu Arab Saudi Sabtu (10/9).
”Sejak malam hari kemarin kami sudah siap-siap. JCH Banyuwangi sudah siap menjalankan ibadah inti,” ujar Lukman Hakim, petugas haji yang juga kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sempu. dr. Titah Palupi dan dr. Dwi Denny Yuliastuti dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi menyampaikan, barang bawaan yang dibawa seluruh jamaah Banyuwangi tidak seluruhnya dibawa ke Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Hanya barang keperluan selama lima hari saja yang perlu dibawa. ”Setelah salat duhur (kemarin) kita sudah siap berangkat. Kita langsung menuju Arafah menggunakan bus,” pungkasnya. (radar)