Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Galungan, Harga Pisang Naik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Para petani pisang di wilayah Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kini sedang semringah. Mendekati Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali 15 Juli mendatang, harga buah pisang naik. Salah seorang pengepul pisang, Rahman, 50, asal Dusun Songgorejo, Desa Songgon, mengatakan permintaan atas buah pisang meningkat drastis menjelang Galungan  yang hampir bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Jika dibanding hari biasa, terang Rahman, peningkatan pesanan buah pisang saat ini mencapai 100 persen. “Kebetulan sekarang ini sedang musim panen, jadi kita tidak kesulitan mencari buah pisang,” katanya. Pengepul pisang lain, Winarni, 45, asal Desa/Kecamatan Songgon, menyampaikan permintaan konsumen atas pisang tahun ini naik drastis  dibanding setahun lalu.

Itu karena Hari Raya Galungan yang bersamaan dengan Lebaran. “Harganya juga bagus dan mahal,” ujarnya Pisang yang dikirim ke Bali, terang Winarni, terdiri atas berbagai jenis,  mulai pisang kepok, pisang raja, pisang berlin, pisang emas, pisang  susu, pisang ambon, dan pisang selakat.

Mengenai harga bervariasi mulai Rp 25 ribu hingga Rp 200 ribu pertandan. Buah pisang itu didapat dari beberapa desa di Kecamatan Songgon, seperti Desa Sumberarum, Sumberbulu, Sragi, Bayu, dan Desa Songgon. Menurut Winarni, buah pisang asal Kecamatan Songgon paling diminati pembeli di Denpasar karena kualitas super.

Selain rasanya lebih legit, ukurannya juga lebih unggul dan besar dibanding buah pisang dari daerah lain. “Kami senang harga pisang naik,” imbuh Suripah, 54, salah seorang petani pisang asal Dusun Gumuk Candi, Desa/Kecamatan Songgon.

Dengan harga buah pisang yang naik tersebut, terang Suripah, dalam sepekan dia bisa mengantongi uang sekitar Rp 2 juta. Pengiriman buah pisang ke Bali itu dilakukan setiap Rabu dan Sabtu. (radar)