Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jembatan di Lingkungan Wonosari Ambrol Tergerus Air Sungai

Perbaikan Jembatan Secara Darurat Dilakukan Warga Setempat, Senin (18/12)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Perbaikan Jembatan Secara Darurat Dilakukan Warga Setempat, Senin (18/12)

BANYUWANGI – Sebuah jembatan penghubung beberapa lingkungan di antara Kelurahan Pakis dengan Sobo Kecamatan Banyuwangi ambrol setelah di terjang banjir bandang dan menyebabkan warga terisolasi.

Jembatan tersebut berada di kawasan Lingkungan Wonosari RT 02 RW 01 Kelurahan Sobo sepanjang 4 meter dan lebar 3 meter.

Ambrolnya jembatan tersebut akibat pondasi tergerus air sungai setelah sebelumnya hujan deras mengguyur sejak Sabtu dan Minggu. Jembatan itu sendiri merupakan penghubung antara dua wilayah yang di huni sekitar 100 Kepala Keluarga.

“Dalam setiap harinya, jembatan Wonosari itu dilewati kendaraan roda 4 maupun roda 2, serta merupakan akses warga setempat untuk menuju ke area pendidikan maupun pusat keramaian,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharram.

“Tapi yang utama, jembatan ini di jadikan jalur bagi para petani untuk mengolah lahan pertaniannya,” imbuhnya.

Oleh karena itulah, selama jembatan belum di perbaiki, masyarakat setempat harus melewati beberapa jalan alternative yang hanya bisa di lalui kendaraan roda 2.

“Kami melakukan penanganan pemulihan yakni mengajak warga setempat untuk kerja bhakti bergotong royong atau padat karya membuat jembatan darurat dari anyaman bamboo serta pemasangan bronjong penahan air,” tutur Eka.

Namun menurut Eka, BPBD mengalokasikan dana untuk membayar warga setempat dan menyiapkan materialnya. Pasalnya, sesuai prosedur, pembangunan kembali jembatan rusak adalah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang dengan anggaran dari APBD.

“Untuk anggaran dananya sendiri harus menggunakan APBD di tahun 2018 mendatang,” imbuhnya.

Oleh karena itulah kata Eka, sambil menunggu anggaran dana, BPBD melakukan upaya penanganan pemulihan secara darurat agar bisa di lewati oleh masyarakat, meskipun jembatan anyaman bambu tersebut hanya bisa di lewati kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.

Upaya pemasangan bronjong penahan air dan pembuatan jembatan darurat hingga kini masih terus di kebut, agar aktifitas warga segera normal kembali.