SEMENTARA itu, aksebilitas Banyuwangi dipastikan bakal segera meningkat. Dua megaproyek pembangunan jalan di Banyuwangi, yakni jalan lintas selatan (JLS) dan tol Probolinggo-Banyuwangi (Linggowangi) terus menunjukkan progress positif.
Hal itu terungkap saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basoeki Hadimuljono melakukan kunker ke Banyuwangi kemarin. Dikatakan, dari total 106,1 kilometer (km) JLS di wilayah Banyuwangi, lahan yang belum dibebaskan “hanya” tinggal 7,5 km.
Sekadar diketahui, JLS di wilayah Banyuwangi membentang mulai Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro hingga perbatasan tangki nol, Kecamatan Kalibaru. Selain melintasi wilayah Kalipuro dan Kalibaru, jalan tersebut juga melewati wilayah Kecamatan Giri, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Singojuruh, Srono, Glenmore.
Selain itu, JLS juga melintasi wilayah Perkebunan Kendeng Lembu, dan Perkebunan Malangsari. Menteri Basoeki menuturkan, selain lahan sepanjang 7,5 km yang belum dibebaskan, di wilayah Banyuwangi juga terdapat ruas JLS yang lebarnya belum memenuhi standar jalan nasional.
Contohnya di ruas jalan antara Rogojampi dan Genteng sepanjang 3,5 km. “Jalan tersebut akan kita lebarkan pada 2017. Lahannya sudah klir. Pemkab Banyuwangi sudah membebaskan lahan selebar 23 meter,” ujarnya. Basoeki mengaku, selain akan menuntaskan pembangunan JLS di wilayah Banyuwangi, pihaknya juga ingin merampungkan pembangunan di wilayah Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
“Selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), juga ada kerja sama dengan Islamic Development Bank,” kata dia. Sementara itu, selain JLS, satu ruas jalan yang lain, yakni Tol Probolinggo-Banyuwangi (Linggowangi) di segera menyusul dibangun.
Bahkan, saat ini rencana pembangunan jalan tol yang merupakan salah satu terusan tol Trans Java jurusan Pelabuhan Merak, Banten, hingga Surabaya, itu segera sudah memasuki tahap tender. Basoeki menjelaskan total panjang Tol Linggowangi mencapai 170 Km.
Di antara 170 km tersebut, 98 km di antaranya melalui kawasan hutan. Dengan demikian, pembangunan bisa dipercepat dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani. “Makanya kita berani tender. Pengerjaan fisik mulai tahun depan. Saat ini tender, Desember sudah ada pemenangnya,” cetusnya.
Saat ditanya target Tol Linggowangi rampung, Menteri Basoeki mengaku hal itu tergantung proses pembebasan tanah di luar ruas sepanjang 98 Km tersebut. “Pembangunan sepanjang 98 Km tiga tahun bisa selesai. Sisanya harus pengadaan lahan. Harus jual-beli. Harus negosiasi. Prosesnya harus dilalui,” paparnya.
Sementara itu, kunjungan kerja ketua DPR RI Ade Komarudin dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimuljono di pembangunan proyek JLS dan Pabrik Gula Glenmore siang kemarin berlangsung singkat.
Sebelumnya rombongan mengunjungi Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. Kunjungan di JLS hanya beberapa menit karena diguyur hujan deras. Setelah turun dari mobil, rombongan langsung berbalik arah menuju Pabrik Gula Glenmore.
Dari PG Glenmore, rombongan langsung menuju Pemkab Banyuwangi. Malam harinya, rombongan Ketua DPR RI dan Menteri PU diajak menyaksikan pergelaran BBF di Taman Blambangan. (radar)